twitter

SISTEM PENDIDIKAN INDO

Posted on 19.41 by habib sukron

by: dedi mansur

KATA PENGANTAR

` Alhamdilillah puji syukur terhadap Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat taufik hidayah serta inayah-NYA kepada kita semua, seta tak lupa shlawat serta salam kita limpahkan kepada tujunjungan Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan safaat-NYa diyaumul kiyamah nanti. Dengan penuh tanggung jawab ahirnya makalah ini terselesaikan tepat pada waktunya yang tidak mendapat halangan apapun. Demi memenuhi tugas semerter kuliah mata pelajaran ILMU PENDIDIAKAN demi kemandirian setiap mahasiswa. Saya pun menjadi lebih mengerti apa saja yang terdapat dalam dunia pendidikan kita ini. Namun dalam kenyataannya sangat berbeda dengan yang ada dalam setiap buku yang saya baca yang menjadi rujukan materi untuk pembuatan makalah ini, terutama dalam pencapaian hak-hak peserta didik yang layak.

BAB I
PENDAHULUAN

Dalam dunia pendidikan kita banyak yang kurang memenuhi kelayakan serta belum mencapai harapan serti yang kita harapkan. Dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Negara ktia ini kita harus memperbaiki pendidik yang lebih professional dalam pencapaian tujuan dalam dunia pendidikan yang berdasarkan tujuan nasional yang harus di capai.
Dalam pembahasan ini, penulis menjelaskan topik-topik yang sudah diatur oleh akademik yang tertulis dalam silabus. Dan semua itu adalah unsur yang sangat mempengaruhi pendidikan
1. Ilmu pendidikan sebagai disiplin ilmu.
2. Pengertian pendidikan, pengajaran, dan pembelajaran.
3. Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan.
4. Aspek-aspek pendidikan.
5. Aliran/teori pendidikan.
6. Lembaga pendidikan.
7. Peserta didik.
8. Pendidik.
9. Alat, isi dan metode pendidikan.
10. Lingkungan pendidikan.
11. Pendidikan sepanjang hayat.
12. Sistem pendidikan Nasional.

Dalam pendidikan harus memperkatikan aspek-aspek yang diatas kare bila ada salah satu yang tidak diperhatikan maka pendidikan kita akan berantakan, maka semua aspek diatas harus berkesinambungan dan saling bekerja sama demi terwujudnya tujuan pendidikan dinegara kita ini.

BAB II
PENGERTIAN PENDIDIKAN, PENGAJARAN
DAN PEMBELAJARAN

A. Pendidikan
Pendidikan dan mendidik jika kita lihat sekilas maknanya pasti sama namun sebenarna beda, tapi keduanya sangat berkaitan satu dengan satunya yang sangat erat, karena pendidikan adalah sebagi sarana dan prasarana sedangkan mendidik itu sebagai pelaksana dari pendidikan tersebut.
Pendidikan adalah lembaga dan usaha pembangunan bangsa dan watak bangsa. Pendidikan yang demikian mencakup ruang lingkup yang amat komperehensif, yakni pendidikan kemampuan mental pikir ( rasio, intelek), kepribadian manusia seutuhnya. Untuk membina kepribadian demikian jelas memerlukan rentangan waktu yang relative panjang bahkan berlangsung seumur hidup. Mendidik adalah membentuk budi pekerti dan watak anak-anak atau dapat dikatakan dengan pendidikan guru berusaha untuk membentuk kesusilaan pada anak.

B. Pengajaran
Sedangkan yang dimaksud dengan pengajaran adalah memberikan pengetahuan atau melatih kecakapan-kecakapan atau keterampilan-keterampilan kepada anak-anak. Jadi dengan mengajar guru berusaha membentuk kecerdasan dan ketangkasan anak. Sehingga dapat ambil kesimpulan bahwa ‘pendidikan’ lebih luas dari pada pengajaran, pendidikan merupakan pendidikan keseluruhan, merupakan pembentukan kepribadian. Pendidikan meliputi segala usaha yang dilakukan dalam hal mendidik.
Selain siswa mendapat pendidikan atau pengembangan inteligennya, seorang siswa pundituntut untuk mengembangkan bakat-bakat yang dimilikinya, menggali apa yang terpendam dari diri siswa, supaya dalam tindakan dalam setiap hal, seorang bisa menghadapinya dengan penuh percaya diri serta dengan pertimbangan yang matang.


C. Pembelajaran
Pembelajaran sendiri merupakan suatu proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar . Yang interaksi ini melalui bernacan-nacan kegiatan yang dilakukan antara siswa dan sang guru, diantaranya adalah proses evaluasi, kegiatan belajar mengajar dan berbagai kegiatan yang dilakukan antara guru dan siswa untuk mewujudkan tujuan pendidikan.
Dalam bukunya Dr. H. Syaiful Sagala, M. Pd. Yang berjudul Konsep Dan Makna Pembelajaran. Pembelajaran adalahmembelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran adalah komunikasi dua arah, mengajar yang dilakukan oleh pihak guru sebagi pendidik, sedangkan belajar yang dilakukan para pesrta didik atau murid. Menurut Coray (1986:195) pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tetentu dlam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tetantu, pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan.
Siswa sudah mendapat pendidikan dalam banyak hal serta diajarkan bagaimana menggunakan atau mengembangkan bakatnya, setelah itu anak didik dicoba atau dites bagaimana menghadapi secara langsung permasalahan-permasalahan yang dihadapai masyarakat, serta anak didik diharapkan mengetahui yang dibutuhkan oleh masyarakat, dan bagai mana cara menanggapi setiap masalah.

BAB III
DASAR, TUJUAN, DAN FUNGSI PENDIDIKAN

A. Dasar Pendidikan
Dalam pendidikan nasional di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

B. Tujuan Pendidikan
Salah satu tujuan dari prndidikan “berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Sangat penting bagi pendidik untuk mengetahuai apakah tujuan pendidikan itu? Dan kapan pendidikan itu berahir? Menurut Prof. Dr. M.j. Langeveld kedewasaan adalah tujuan pertama dari pendidikan masih banyak orang yang belum dapat mengurusi dirinya sendiri mereak menganggap bahwa mereka adalah tanggung jawab orang tuanya masing-nasing. Dengan ini para pendidik bertugas “membawa aanak didik dengan penuh rasa tanggung jawab ke arah kedewasaan.” Kedewasaan ini harus dewasa jasmani dan rohani.
Menurut Prof. Dr. M. j. Langeveld membedakan 6 tujuan didalam pendidikan:
1. tujuan umum
2. tujuan khusus
3. tujuan seketika
4. tujuan sementara
5. tujuan tidak lengkap
6. tujuan perantara
1. Tujuan Umum: tujuan yang sering disebut juga sebagai tujuan ahir, tujuan total, atau tujuan lengkap, yang pada ahirnya yang akan dicapai oleh pendidik terhadap peserta anak didik, membawa anak yang adar akan tanggung jawabnya terhadap kedewasaannya.
2. tujan khusus: tujuan ini trermasuk penjelasan dari tujuan umum. Unutk menuju tujuan umum tersebut karakter anak didik satu sama lain tidak sama atau berbeda.hal ini etrgantung tergantung dari beberapa kejadian antara lain:
 tergantung sifat dan bakat dari anak didik
 tergantung dari kemungkinan keluarga atau lingkunagan dari anak didik
 tergang pada tujuan masyarakat dari anak didik
 tergantung pada kesanggupan dari anak didik
 tergantung pada lembaga pendidikan
3. Tujuan Insidentil: merupakan tujuan tersendiri yang bersikap seketika (momentil)
Contoh: suatu seketika pendidik memanggil anak didik untuk maka malam bersamam diusahakan supaya sungguh-sungguh untuk datang. Pada ketika itu memepunyai tujuan supaya dapat makan bersama denagn tertib dan sopan. Sehingga memepunayi tujuan supaya anak belajar dengan teratur. Jadi kejadian ini tidak mempunyai tujuan apa-apa yang mengandung pembelajaran.

4. tujuan sementara: tujuan ini merupakan tempat berhenti atau tempat istirahat di dalam perjalanan dalam menempuh tujuan umum.
Contoh: belajar bicara, belajar berjalan, yang mempunyai hubungan erat denganmasa perkembangan anak.
5. tujuan tidak lengkap: tujuan ini mempunyai hubungan dengan aspek kepribadian manusia, sebagai fungsi kerohanian kepada bidang-bidang etika, bidang keagamaan, estetika dan sikap sosisal daripada orang itu.
6. tujuan perantara: tujuan ini sama dengan tujuan sementara, tetapi khusus mengenai pelaksanaan tehnis daripada tugas belajar. Misalnya belajar membaca, menulis yang seolah-olah terlepas dari tujan ahir.
Keenam tujuan tersebut dapat kita sedrhanakan dalam (tujuan umum).

Peta tujuan-tujuan pendidikan


























C. Fungsi Pendidikan
Peranan pendidikan dalam hidup dan kehidupan masnusia terlebih jaman sekarang sering disebut jaman cybematica, bahwa pendidikan diakui sebagai satu kesatuan (education as power) yang menentukan prestasi dan produktivitas dibidang yang lain, karena menurut Theodore Brameld bahwa: pendidikan sebagai kekuatan berarti mempunyai kewenangan dan cukup kuat bagi kita, bagi rakyat banyak untuk menentukan satu dunia yang macam apa yang kita inginkan dan bagaimana mencapai dunia semacam itudan tidak ada satu fungsi dan jabatan dalam masyarakat tanpa melalui pendidikan. Namun pendapat dari Robert W. Richey yang di tuliskan dalam bukunya planning for teaching and introduction to education, bahwa astilah pendidikan berkenaan dengan fungsi yang luas dari pemeliharaan dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat terutama membawa warga masyarakat yang baru mengenai tanggung jawab bersama di dalam masyarakat, di dalam masyarakat yang kompleks, fungsi pendidikan ini mengalami proses spesialisasi dan melembaga dengan pendidikan formal yang senantiasa tetap berhubungan dengan proses pendidikan informal di luar kelas . Jadi pendidikan melaksanakan tugas fungsi seluruh aspek kebutuhan hidup untuk mewujudkan potensi manusia sebagai aktualitas sehingga mampu menjawab tantangan dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh umat manusia dalam dinamika hidup dan perubahan yang terjadi pada masa-masa yang akan datang.
Pendidikan nasional juga harus berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangasa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.


BAB IV
ASPEK-ASPEK PENDIDIKAN

Adapun aspek pendidikan yaitu jasmani dan rohani. Aspek pendidikan rohani ini ada lima bagian dalam penunjangannya yaitu pendidikan kecakapan, ketuhanan, kesusilaan, keindahan, dan kemasyarakatan . Agar dalam menghadapi setiap masalah pendidikan seperti tugas-tugas sekolah, lingkungan masyarakar dan lain-lain.
watak atau karaktristik yang diharapkan sebagai warga NKRI ini yaitu berkepribadian yang lengkap, utuh dan menyeluruh. Berikut ini adalah aspek-aspek pendidikan antara lain meliputi:

1. Pendidikan Agama (Iman, Aqidah)
Aspek ini merupakan pondasi bangunan kepribadian seorang muslim yang sempurna. Pendidikan agama mutlak diperlukan karena ia akan menjadi motivasi serta dasar dari tingkah laku dari sikap dan perilaku seseorang. Aspek ini dapat dipelajari di mana saja serta dengan cara dan metode mudah dan tidak dipersulit dalam agama islam

2. Pendidikan Ibadah
Aspek ini sudah memiliki aturan dan cara pelaksanaanya sendiri yang sudah ditentukan. Pemantauan terhadap pendidikan ibadah ini akan membentuk watak siswa menjadi lebih disiplin dan tertib serta mentaati oeraturan yang ada dalam agama, sekolah maupun dalam masyarakat.

3. Pendidikan Akhlak
Aspek lebih ditekankan pada pendidikan terhadap sikap nyata seseorang dalam menyikapi dan menghadapi berbagai persoalan hidup ini. Pembentukan akhlak tidaklah mudah karena memerlukan proses yang lama. Apabila dipantau dengan baik akan menuai hasil yang sangan memuaskan
4. Pendidikan Akal
aspek ini lebih dititik beratkan pada terbentuknya keahlian intelekual/inteligensi/kecerdasan seseorang. Bagaimana seseorang pandai menggunakan akal dan fikirannya untuk kemajuan, perkembangan, serta memecahkan masalah dalam kehidupan yang dihadapinya.

5. Pendidikan Sosial Kemasyarakatan
Membentuk seseorang menjadi bersifat social, Bisa bergaul dengan berbagai macam tipe orang dan memiliki cukup empathi dan mampu membagi cintanya bagi orang-orang di sekitarnya.

6. Pendidikan Jasad/ fisik
selain memiliki keimanan, kecerdasan atau inteligensi, pergaulan sosial yang kuat, tetapi tanpa fisik yangkuat maka semua itu akan menjadikan seorang menjadi ketidak senpurnaan dalam menjalani kehidupan ini.

7. Pendidikan Kejiwaan/ Mental
Pendidikan kejiwaan/ metal yang kuat akan melahirkan siswa yang tangguh dan tak pernah mendramatisir keadaan. Dalam menghadapi berbagai cobaaan dalam hidup, siswa yang tangguh juga harus memiliki jiwa atau mental membaja yang tidak pernah jatuh oleh hal-hal yang remeh tau hal yang sepele dan cengengsehingga membuat dirinya menjadi jatuh dalam menghadapi cobaan hidup.

8. Pendidikan Perbuatan/ Amal
Ilmu yang banyak tanpa diamalkan tidaklah berarti. Oleh karenanya setiap siswa harus diajarkan untuk mengamalkan ilmu yang didapatkan karena ilmu yang didapatkan dan diamalkan akan melekat terus di dalam fikirannya sanpai sepanjang hayat.

pendidikan harus menyeluruh dalam membentuk siswa yang di indinkan, serta mencakup aspek-aspek diatas, serta keterlibatan/kerjasama semua pihak, dirinya, orang terdekatnya (orang tua, teman, dan sebagainya), serta lingkungannya.
Kontek dalam film lascar pelangi ini sangat berkenaan atau relevansi dengan aspek pendidikan diatas. Bahwa dalam film lascar pelangi agama punsangat kental, ibadah pun telah diperlihatkan dalam shalat berjamaah yang dilakukan disekolah yang di imami oleh pak Harfan sendiri, Akhlak pun sopan santun kepada orang lain, akal meraka pun Lintang yang dijuluki sebagai Einstin,


BAB V
ALIRAN ATAU TEORI PENDIDIKAN

Sejalan dengan perkembangan zaman, pendidikan memiliki nuansa berbeda antara daerah satu dengan daerang yang lain. Usaha pendidikan dilakukan atau diusahakan manusia berdasarkan keyakinan tertentu. Keyakinan ini didasarkan atas suatu pandangan, baik filosofis maupun teorotis (ilmiah). Keyakinan ini disebut para ahli sebagi hukum-hukum dasar atau teori-teori pendidikan. Teori ini dipandang sebagai ide-ide dalam filsafat pendidikan yang meliputi :
1. Teori (Hukum) Emperisme
Ajaran emperisme yang dipelopori oleh John locke (1632-1704) mengajarkan bahwa perkembangan pribadi ditentukan oleh factor-fsktor lingkungan, terutama pendidikan. John Locke berkesimpulan bahwa tiap individu seabagi kertas putih, dan lingkunga itulah yang “menulis” kertas putih itu. Teori ini terkenal sebagai teori Tabularasa dan teori Empirisme. Bagi John Locke factor pengalaman yang berasal dari lingkungan itulah yang menentukan pribadi seseorang. Karena lingkungan itu yang relative dapat diatur dan dikuasai manusia, maka teori ini bersifat optimis dengan tiap-tiap perkembangan pribadi.

2. Teori (Hokum) Nativisme
Ajaran filsafat Nativisme yang dapat digolongkan filsafat idealisme berkesimpulan bahwa perkembangan pribadi hanya ditentukan oleh factor hereditas, factor dalam yang berarti kodrati
Tokoh Nativisme ini, Arthur Schopenhauer (1788-1860) menganggap factor pembawaan yang bersifat kodrati dari kelahiran, yang tidak dapat diubah oleh pengaruh alam sekitar atau pendidikan itulah kepribadian manusia. Tampa potensi-potensi hereditas yang baik, seorang tidak mungkin mencapai tingkat yang dikehendaki, meskipun pendidikan yang diberikan secara maksimal.
Ajaran ini dapat dianggap sebagai aliran pesimistis, karena menerima kepribadian sebagimana adanya, Tanpa kepercayaan adanya nilai pendidikan yang bisa merubah kepribadian itu sendiri.

3. Teori (Hukum) Konvergensi
Kedua aliran diatas memiliki pandangan yang kuat, namun keduanya kurang realistis. Oleh karenanya, perkembangan pribadi yang sesungguhnya adalah hasil kerjasama antara factor internal (potensi-hereditas) dan factor eksternal. Teori ini dikemukakan oleh William Stern (1971-1938)

Ketiga teori dasar diatas dikenal sebagi asas-asas fisafat pendidikan aliran empirisme, idealisme, dan realisme. Pada umumnya setiap teori mempunyai anutan atau penganut sendiri. Tetapi dengan seiring perkembangan zaman ilmu pengetahuanmodern agaknya teori konvergensi lebih realistis, sehingga ahli-ahli pendidikan banyak yang menganut.
Konsekuensi pandangan teori Nativisme sepintas lalu mengabaikan peranan pendidikan. Tetapi sebenarnya, sebagai aliran yang mendasarkan atas perkembangan kepribadian atas potensi hereditas. Aliran Empirisme adalah aliran yang secara nyata mengutamakan peranan vital pendidikan, termasuk progesivisme sebagai Empirisme Radikal. Hanya pendidikan khususnya, dan lingkungan yang baik yang mampu membin pribadi yang ideal. Demikian juga dengan aliran Relisme, teori Konvergensi, misalnya, yang berpendirian bahwa bagaimanapun baiknya potensi hereditas, masih harus dilengkapi dengan likungan dan pendidikan yang baik unutk membina pribadi yang ideal

BAB IV
LEMBAGA-LEMBAGA PENDIDIKAN

A. Pengertian
Lembaga adalah badan atau yayasan yang bergerak dalan bidang penyenggaraan pendidikan. Bila kita teliti mulai dari masyarakat dan kebudayaan yang sederhana, maka lembaga-lembaga pendidikan itu meliputi:
1. keluarga atau rumah tangga atau orang tua, sebagaimana wujud kehidupan sosial yang asasi; sebagai unit kehidupan bersama manusia yang terkecil. Keluarga adalah lembaga kehidupan yang asasi dan alamiah, yang pasti secara alamiah dialami oleh kehidupan seorang manusia;
2. masyarakat, yakni lingkungan sosial yang ada disekitar keluarga itu: kampung, desa, marga ataupun pulau.

Kedua bentuk lembaga tersebut mengalami perkembangan sesuai dengan kemajuan kebudayaan manusia. kemudian kita mengenal dengan adanya strukturkelembagaan artinya masyarakat yang yang lebih maju mempunyai tata susunan yang lebih rumit(kompleks), karena masyarakat yang lebih maju itu mengadakan pembagian tugas atau tanggungjawab fungsi-fungsi kehidupan.
Antara keduanya pula subsistem yang diciptakan oleh kebudayaan suatu masyarakat menurut kebutuhan dan perkembangannya, subsistem tersebut adalah sekolah sebagai lembaga pendidikan formal.
Setiap manusia akan mengalami perkembangan dalam tiga lembaga(keluarga, sekolah, masyarakat). Ahli pendidikan Dr. Ki Hajar Dewantara menganggap ketiga lembaga pendidikan ini sebagi Tri Pusat Pendidikan. Artinya, tiga pusat pendidikan yang secara bertahab dan terpadu mengemban tanggungjawab pendidikan bagi generasi mudanya. Kemudian asas ini dijadiakn kebijakan Negara kita yang termuat dalam GBHN tahun 1978 yang menetapkan”endidikan yag berlansung seumur hidup dan dilaksanakan didalam lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat. Karena itu pendidikan adalah tanggungjawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.” Orientasi Tri Pusat Pendidikan yang bersifat wajar (alamiah, sesuai dengan kenyataan dalam kebudayaan manusia

B. Macam-Macam Lembaga Pendidikan
1. Lembaga Keluarga
Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat terbentuk berdasarka sukarela dan cinta asasi antara dua sobjek manusia (suami-istri). Serta yang didasarkan pada asas cinta yang asasi ini lahirkan anak sebagai generasi bangsa. Dikatakan oleh Dr. Ki Hajar Dewantara agar orang mengabdi (sebagaio pendidik) kepada anaknya.
2. Lembaga Sekolah
Ketika anak berusia 4-6 tahun, dipercayakan oleh keluarganya untuk didik oleh suatu lembaga pendidikan atau sekolah. Lembaga sekolah ini merupakan penerus pembinaan yang telah di letakkan dasar-dasarnya dalam lingkungan keluarga dan sekolah pun menerima tanggung jawab pendidikan berdasaekan kepercayaan keluarga.
3. Lembaga Masyarakat
Ada dua pendapat yentang lembaga pendidikan masyarakat ini:
 Sebagi tata betuk suatu kehidupan social dengan tata nilai dan tata budaya sendiri, yaitu wadah dan wahana pendidikan; medan kehidupan manusia yang majemuk, manusia berada dalam multi-komplek antara hubungan dan antara aksi di dalam masyarakat itu.
 Organisasi kehidupan bersama, yang secara makro adalah tata Pemerintahan. Dalam hal ini masyarakat adalah lembaga atau perwujutan subjek pengelola dan kepemimpinan bersama. Yaitu masyarakat dengan fungsi pengelola menerima kepercayaan dan tanggungjawab dari dan untuk masyarakat


C. Tanggung Jawab Lembaga-Lembaga Pendidikan
Kelahiran dan kehadiran seorang anak dalam keluarga secara alamiah memberikan adanya tanggungjawab dari pihak orang tua. Tanggungjawab ini didasarkan atas motivasi cita kasih. Tanggungjawab keluarga terhadap anaknya sebagai generasi muda dan generasi penerus dapatlah kita jabarkan bagaimana rasional pola tanggungjawab itu dalam ketiga lembaga tersebut.
1. Tanggung jawab keluarga
 Dorongan/ motivasi cinta dan kasih yang menjiwai hubungan antara orang tua dan anak
 Dorongan/ motivasi kewajiban moral, sebagai konsekuensi kedudukan orang tua terhadap keturunannya
 Tanggungjawab social sebagai bagian dari keluarga, yang pada gilirannya menjadi bagian dari masyarakat, bangsa negaranya, bahkan kemanusiaan.

2. Tanggung jawab Sekolah
 Tanggung jawab formal kelembagaan yang sesuai dengan fungsi dan tujuan yang ditetapkan oleh undang-undang yang berlaku.
 Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi, tujuan dan tingkat pendidikan. Yang dipercayakan kepadanya oleh masyrakat dan negara
 Tanggung jawab fungsional, ialah tanggung jawab professional pengelola dan pelaksana pendidikan (guru dan para pendidik) yang menerima ketetapan ini berdasarkan ketentuan-ketentuan jabatannya.

3. Tanggung jawab Masyarakat
masyrakan dlam hal ini yang dimaksud adalah pemerintah tingkat pusat dan daerah merupakan perwujudan masyarakat bangsa dan Negara. Tanggungjawab ini meliputi:



 tanggungjawab kenegaraan dan kemasyarakatan yang wujudnya berupa motivasi utuk melestarikan tegaknya kemerdekaan bangsa dan Negara. Tanggung jawab ini mencakup pembinaan kesadaran nasional, berideologi nasional dan berkontruksi.
 Tanggungjawab struktural kelembagaan yakni sebagai wujud tata kelembagaan Negara dengan masing-masing aspek dan tanggung jawabnya. Yaitu sebagai tanggung jawab yuridis konstitusional.

Lembaga-lembaga dalam film ini sangatlah kurang dalam memperhatikan pendidikan yang ada terutama pemerintahan dan warga yang semula tidak mau membantu dalam perbaikan sekolah SD Muhammadiyah itu. SD itu dibandingkan dengan SD PM Timah sangatlah berbade jauh. Lembaga keluarga pun kurang mendukung karena keinginan orang tua mereka adalah bekerja namun sebagian ingin anakny sekolah.


BAB VII
PESERTA DIDIK

A. Pengertian Peaserta Didik
Anak didik / peserta didik ialah seorang anak yang selalu mengalami perkembangan sejak terciptanya sampai meninggal dan perobahan-perobahan itu terjadi secara wajar. Anak itu harus dididik, karena pada hakekatnya anak itu termasuk makhluk susila, ia mempunyai benih-benih sebagai makhluk susila dan tanpa pendidikan ia tidak dapat mencapai tingkat kesusilaan. Ank menurut sifatnya dapat dididik, ada bakat-bakat dan disposisi-disposisi yang memungakan pendidikan.
Peserta didik adalah anak yang sedang berkembang mengenai ilmu, jiwa, serta penguasaan diri terhadap lingkungan social.

B. Kewajiban Peserta Didik
Setiap peserta didik mempunyai hak dan kewajiban masing-masing, hak setiap peserta didik antara lain:
 Mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama.
 Mendapat pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.
 Mendapat beasiswa bagi yang berprestasi yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya.
 Mendapat biaya pendidikan bagi meraka yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya
 Pindah krprogam pendidikan pada jalur dan satuan pendidikan yanga lian yang setara,.
 Menyelesaiakn progam pendidika sesui dengan kecepatan belajar masing-masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan.

C. Kewajiban Setiap Peserta Didik
 Menjaga norma-norma pendidikan untuk menjain kelangsungan proses dan keberhasilan pendidikan.
 Ikutmenanggung biaya penyalenggaraan pendidik, kecuali bagi peserta didik yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
 Warga Negara asing dapat menjadi peserta didik pada satuan pendidikan yang diselenggarakan dalam wilayang NKRI.

Guru dalam film ini sangatlah kurang diperhatikan karena gaji pun tidak tentu. Pak Harfan pun bekerja keras dengan Bu Muslimah dalam kegiatan belajar mengajar. Apa lagi pengorbanan Pak harfan dan Bu Muslimah setelah ditinggalkan oleh Bakhri. Setelah Pak Harfan Bu Muslimah pun sendiri dalam mkendidik laskar pelangi, tanpa upah dari siapa pun. Bu Muslimah pun dalam melakukan kegiatan belajar mengajar belum menikah. Bu Muslimah pun dengan penuh kesabaran dalam mengajar.


BAB VIII
PENDIDIK

A. Pengertian Pendidik
Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan .
Dalam buku yang berjudul ’psikologi belajar dan mengajar’, guru adalah pribadi kunci di kelas karena besar pengaruhnya terhadap prilaku dan belajar para siswa, yang memilikia kecenderungan meniru dan beridentifikasi. Hal-hal yang mempengaruhi antara lain adalah otoritas akademis dan nonakademis, kesehatan mental, kesenangan, cita-cita dan sikapsuasana yang diciptakan oleh guru, dan tindakan-tindakannya
Seorang pendidik yang ideal harus mempunyai beberapa syarat antara lain : (yang dimaksud subjek didik dibahasan ini adalah siswa):
1. Perhatian dan kesenangan pada subjek didik;
2. Kecakapan merangsang subjek didik untuk belajar dan mendorong untuk berfikir;
3. Simpati;
4. Kejujuran dan keadilan;
5. Sedia menyesuaikan diri dan memperhatikan orang lain;
6. Kegembiraan dan antusiasme;
7. Luas perhatian;
8. Adil dalam tindakan;
9. Menguasai diri;
10. Menguasai bahan ajar/ilmu.

Seorang yang mempunyai tugas prndidik harus mempunyai kesenangan bekersasama dengan orang lain untuk kepentingan orang lain juga. Tugas pendidik sangatlah berat sehingga diadakan persiapan-persiapan yang cukup. Serta diperiksa apakah calon pendidik sungguh berbakat, keadaan jasmani harus sehat, baik dalam menggunakan bahasa yang sopan, mempunyai kepribadian yang baik dan kuat.
Sebagai seorang guru atau pendidik harus disenangi dan disegani para anak didik. Jangan sampai anak didik menjadi takut padanya atau terlalu berani. Serta emosi harus stabil, sebab nanti akan bermacam-macam anak didik. Hubungan antara pendidik dan peserta didik sebaiknya harus senang kepada anak didik dan dengan penuh rasa tanggungjawab dan penuh obyektif rasa bersikap ramah, adil, jujur menuju kesejahteraan anak didik.
Kontek dalam film laskar pelangi siswa yang disebut laskar pelangi sangatlah istimewa, saat Bu Muslimah menjadi guru yang pertama kali harun telah menyelamatkannya, serta lintang murid pertama Bu Muslimah yang datang hanya dengan surat pengantar dari orang tuanya yang pekerjaannya nelayan dari negri pesisis yang perjuangannya sangatlah luar biasa, dia mengayuh sepeda dari rumaknya 80 Km setiap masuk sekolah apa lagi dia menunggu buaya yang lewat.

BAB IX
ALAT, ISI, DAN METODE PENDIDIKAN
A. ALAT
Alat pengajara adalah segala alat yang dapat menunjang keefektifan dan efesiensi pengajarang. Alat pengajaran ini ada orang yang menyebut sarana belajar atau sarana pengajara. Alat pengajaran ini juga termasuk bagian dari sumber pengajaran karena dapat mempengaruhi tingkah laku sisiwa.
Dan apabila diantur, dirangcang, dan digunakan secara tepat, alat pengajaran dapat mempermudah dan meempercepat serta meningkatkan keefektifan pencapaian tujuan pengajaran.
Alat pengajaran ini ada yang bersifat umum, dapat digunakan dalam pengajaran berbagai bidang studi, juga ada yang khusus untuk konsep tertentu. Alat pengajaran yang bersifat umum antara lian: papan tulis, papan panel, papan magnetik (papan putih). Adapun alat pengajaran yang digunakan dalam xidang tertentu antara lain: balok, kerucut, jajaran genjang. Kemudian unutk bidang studi olmu pengetahuan alam umpamanya; labu bakar untuk pengenceran, avometer untuk pengukurang arus listrik dan tegangan listrik, barometer untu mengukur tekanan udara, termometer untuk mengukur suhu, gelas kimia, pipet tetes.alat pengajaran ini dapat dibuat oleh guru sendiri karna bahan dan alatnya mudah didapat, akan tetapi banyak alat pengajarang yang pembuatannya diluat batas kemanpuan guru sehingga dapat didatangkan dari luar atau beli ditoko-toko.
Alat-alat yang ada dalam film laskar pelangi sangatlah kurang memadai, seperti kapur mereka pun harus menghutang, tempat belajar atau sekolah atapnya yang sudah bocor saat hujan mereka harus belajar di luar sekolah., mau rubuh, kursi pun kakinya harus di sambung lagi dengan kayu.





B. ISI
Isi pendidikan juga disebut dengan kurikulum pendidikan merupakan salah atu alat untuk mencapai tujuan pendidikan, sekaligus merupakan pediman dalam pelaksanaan pengajaran pada semua jenis dan tingkat sekolah, kurikulum mendasarkan dan mencerminkan falsafah sebagai pandangan hidup suatu bangsa. Kearah mana dan bagaimana bentuk kehidupan bangsa itu kelak. Mulai dari kurikulum taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah lanjutan dan perguruan tinggi.
Kurikulum senantiasa bersifat dinamis guna lebih menyesuaikan dengan berbagai perkembangan tersebut dan lebih memantapakn hasil sesuai dengan yang diharapkan. Kurikulum selalu diadakan perbaikan.
Kurikulum ada beberapa pengertian secara etimologis, berasal dari bahasa Yunani, curir berarti “pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu”. Jadi, istilah kurikulum berasdal dari dunia olah raga pada zaman Rumawi Kuno di Yunani, yang mengandung arti suatu jarak ynag ditempuh oleh pelari dari garis start hingga garis finis. Secara tertimologis, ialah semula pengertian kurikulum adalah sejumlah pengtahuan atau mata pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan siswa guna mencapai sesiatu tingkatan atau ijazah. Selanjutnya pengertian kurikulum pun berkembang ahirnya menjadi tugas sekolah. Depdikbud R.I. dalam kurikulum 1975 mengelompokkan komponen-komponen kuri kulum sebagai berikut:
1. komponen tujuan; tujuan pendidikan memegang peran penting dalam pendidiakan, sebab tujuan akan memberiakan arah bagi segala kegiatan pendidikan
2. komponen struktur progam; komponen ini mencakup alokasi waktu yang diberikan kepada bidang setuju setiap minggunya
3. komponen strategi pelaksanaan; pengaturan pelaksanaan kurikulum yang terdiri atas: sistem penyampaian pengajran, pebnilaian belajar,bimbingan penyuluahan, adminitrasi dan supervisi. Penataan keempat aspek diatas diarahkan agar kurikulum dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Tanpa adanya strategi yang tepat.

C. METODE-METODE PEMBELEJARAN
Metodolgi mengajar adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan dengan baik dalam arti tujuan pengajaran tercapai.
Agar tujuan pengajaran tercapai sesuai dengan yang telah dirumuskan oleh pendidik, maka perlu mengetahui, mempelajari beberapa metode mengajar, serta dipraktekkan pada saat mengajar.
Beberapa metode mengajar antara lain:
1. Metode Ceramah
Metode ceramah merupakan metode yang sampai saat ini masih digunanakan guru sampai sekarang dalam dunia pendidikan. Metode ceramah ialah cara penyajian pelajaran yang dilakukan oleh guru dengan penuturan atau penjelasan lesan secara langsung terhadap siswa. Metode ini juga mempunyai kekurangan dan kelebihan.

Kelebihannya antara lain:
 Metode ini murah dan mudah dilakukan oleh guru, hanya bermodalkan suara yan ada guru sudah dapat melaksanakannya
 Materi yang banyak dapat terselesaikan dalam waktu yang singkat, dengan cara merangkum atau dijelaskan yang pokok-pokok.
 Guru dapat menjelaskan dengan menonjolkan bagian-bagian materi yang penting.
 Melalui metode ini guru dapat dengan mudah menguasai kelas
 Organisasi kelas dapat di atur menjadi lebih sederhana




Kekurangannya antara lain:
 Terlalu sering menggunakan metode ini dapat membuat kebiasaan kurang baik, sehingga siswa ingin selalu diceramahi
 Informasi mudah usang atau ketinggalan sehubungan dengan abad peledakan informasi yang sekarang ini
 Apa yang diceamahkan oleh guru adalah yang diingatnya waktu itu, sehingga yang tidak ingan oleh guru, tidak mungkin dijelaskan.
 Metode ini kurang merangsang anak dalam pengembangan kreatifitas dan keterampilan mengemukakan pendapat bagi siswa
 Metode ini dapat menimbulkan verbalisme

2. Metode Tanya Jawab
Metode Tanya jawab ialah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyan yang diebrikan yang harus dijawab, terutama dari guru keda siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru
Metode ini termasuk metode yang tertua dalam dunia pendidikan, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun disekolah. Scrates (469-399), seorang filusuf Yunani, menggunakan metode ini dalam berfilsafatnya. Berdasarkan pengamatan metode ini sering digunakan dalam pendidikan setelah metode ceramah dilakukan.

Kelebihan metode Tanya jawab ialah:
 Pertanyyan yang menarik dapat memusatkan perhatian siswa.
 Merangsang siswa melatih dan mengembangkan daya ingatnya
 Mengembangkan keterampilan dalm mengeluarkan pendapat
 Untuk mengetahui kemampuan berfikir siswa dan keistimewaan dalam mengemukakan pokok-pokok pikiran dalam jawabannya
 Mengetahui sejauh mana pengetahuan dari siswa

kekurangan metode Tanya jawab ialah:
 Siswa sering merasa takut, apalagi guru yang kurang dapat membawa siswa dalam suasana yang tegang dan akrab
 Tidak mudah membuat pertanyaan yang setingkat yang dipahami oleh siswa
 Waktu banyak sering terbuang, terutama siswa yang menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang.
 Guru masih mendominasi proses belajar mengajar. Biasanya guru kurang terbuka, dalam arti ingin jawaban siswa selalu sma dengan jawaban guru

3. Metode Demontrasi
Metode demontrasi ialah cara penyajian pelajarang dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi , atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan. Metode ini baik digunaakn untuk mendapat gambaran yang lebuig jelas tentang hal yang dihubungkan dengan proses mengatur sesuatu, proses membuat sesuatu, proses pekerjaan sesuatu, dll.

Kelebihan metode demontrasi ini antara lain:
 Metode ini dapat membuat menjadi jelas dan kongrit
 Siswa diharapkan lebih mudah dlam memahami apa yang dipelajari
 Proses pengajaran akan lebih menarik
 Melalui metode ini dapat disajikan materi pelajaran yang tidak mungkin atau kurang sesuai dengan menggunakan metode lain

Kekurangannya dari metode demontrasi ini antara lain:
 Metode ini merupakan ketrampilan guru secara khusus, karena tanpa ditunjang dengan hal itu, pelaksanaan demontrasi akan tidak efektif
 Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan baikdemontrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang di samping sering memerlukan waktu yang cukup pangjang, yang mungkin menganbil waktu atau jam pelajaran lain

4. Metode Karyawisata
Metode karyawisata adalah cara penyajian pelajaran dengan membawa siswa mempelajari bahan-bahan (sumber-sumber) belajar di luar kelas. Banyak istilah untuk metode ini, seperti widyawisata, study-tour, dan mungkin ada istilah lain. semua itu tidak jadi masalah, asal dengan maksud yang sama, yaitu membawa siswa keluar dalam rangka mempelajari dahan-bahan (sumber-sumber) belajar yang tersebarn luas diluar kelas atau sekolah dalam kaitannya dengan materi pelajan di sekolah.

Jenis-Jenis Karyawisata
Karyawisata dapat dilakukan dalam berbagai jenis antara lain :

 Karyawisata dalam waktu singkat
Yang dimaksud karyawisata ini adalah dapat dilaksanakan dalam waktu tidak lebih dari satu hari, mungkin dalam sepuluh atau dua puluh menit seperti membawa siswa untuk mempelajari tanaman dikebun sekolah, atau dalam waktu beberapa jam saja seperti mempelajari sejarah di museum yang dapat dilaksanakan dalam satu hari.

 Karyawisata dalam waktu beberapa hari atau waktu panjang
waktu panjang yang dimaksud disini tentunya relative, dapat dilakukan dalam 2-4 hari, 1-2 minggu dan seterusnya. Tentu saja karyawisata ini yang memerlukan waktu yang panjang ini memerlukan perencanaan yang matang, biaya, serta pertimbangan relevansi dan pentingnya objek yang peril dipelajari dalam kunjungan itu.



Kelebihannya dari metode ini antara lain:
 Metode ini menerapkan prinsip pengajan modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran
 Membuat apa yang dipelajari disekolah menjadi lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat
 Lebih merangsang kretifitas anak
 Informasi sebagai bahan pelajan lebih luas dan actual

Kekurangannya dari metode ini antara lain:
 Karya wisata yang memerluakn waktu yang panjag, memerlukan biaya dan fasilitas yangtidak mudah disediakan oleh siswa dan sekolah
 Memerlukan perencanaan dan persiapan yang matang
 Sering kali unsure rekreasi menjadi priorotas dari tujuan utama,sedangkan unsur setudinya terabaikan

5. Metode Penugasan
Metode penugasan adalah cara penyajian bahan pelajaran di mana guru memberiakan tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Seperti tugas membuat makalah,mengadakan latihan, mendemontrasikan sesuatu, dll.

Kelebihan dari metode ini antara lain:
 Metode ini merupakan aplikasi prinsip pengajaran yang modern, atau disebut juga asas “aktivitas” dalam mengajar, yaitu guru dalam mengajar harus merangsang siswa agar melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan sehubungan dengan apa yang dipelajari
 Dengan tugas lebih merangsang untuk belajar lebih banyak
 Metode ini dapat mengembangkan kemandirian siswa yang diperlukan dalam kehidupan kelak
 Metode ini dapat membuat siswa bergairah dalam belajar karena kegiatan-kegiatan belajar dilakukan dedang beragam fariasi sehingga tidak membosankan
 Metode ini dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa
 Metode ini dapat mengembangkan kretifitas siswa

Kekurangan dari metode ini adalah:
 Siswa sulit dikoktrol, apakah siswa mengarjakan tugas sendiri atau orang lain
 Khususnya tugas kelopok, tidak jarang yang aktif haya beberapa dari kelompok saja, sehingga anggota kelompok yang lain tidak ikut berpartisipasi
 Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu siswa
 Sering memberiakn tugas yang variasi sehingga siswa menjadi bosan

6. Metode Pemecahan Masalah
Metode ini merupakan cara penyajian bahan pelajaran dengan menjadikan masalah sebagi titik tolak pembahasan untuk dianalisis dan disintesis dalam usaha mencari pemecahan atau jawabannya oleh siswa. Permasalahan itu dapat dari guru kepada siswa atau dari siswa kepada guru, maupun siswa kepada siswa sendiri, yang kemidian dijadikan permasalahan dan dicari pemecahannya sebagi kegitan-kegiatan belajar siswa. Tentusaja masalah yang digunakan sesuai dengan topic yan sedang dipelajari.
Metode ini sering disebut juga dengan problem solving method, reflektife thinking method, atau scienfic method. Istilah lain yang pada hakekatnya sama, tetapi telah dikembangkan dalam bentuk dan cara berbeda-beda. Metode pemecahan masalah ini diangkat dari kehidupan masyarakat bahwa, dalam kehidupanya, manusia selalu dihadapkan dengan berbagi masalah, hendaknya mengembangkan lebih baik lagi kemampuan siswa dalam memecahkan masalah pada waktu diselenggarakan proses belajar mengaja dengan metode pemecahanmasalah.

Kelebihan dari metode ini antara lain:
 Metode ini dapat membuat pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dengan kehidupan kerja
 Proses belajar mengajar melalui pemecahan masalh dapat membiasakan siswa menghadapi dan memecahkan masalah secara trampil
 Metode ini merangsang pengembangan kemampuan berfikir siswa secara kretif dan menyeluruh

Kelemahan dari metode ini antara lain
 Menentukan masalah yang sesuai dengan kemampuan siswa
 Memerlukan waktu yang tidak sedikit sehingga dapat menyita waktu pelajaran yang lain
 Mengubah kebiasaan siswa belajar dengan mendengarkan dan menerima informasi dari guru menjadi belajar dengan banyak berfikir memecahkan masalah sendiri atau kelompok

7. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran dimana siswa-siswa dihadapkan pada suatu masalah yang dapat berupa pertanyaan atau pertanyaan yang bersifat problematic untuk dibahas dan dipecahkan bersama. Terjadinya diskusi :
a. Jika ada masalah, jika masalah itu timbul jika:
 Ada kesenjangan antara yang diharapkan dan kenyataan
 Apabila hal itu dibiarkan, akan menjadi kerugian
 Menuntut berbagaqi kemungkinanan jawaban sebagai pemecahannya
b. Masalah itu dibahas oleh dua orang atau lebih
c. Berlangsung menurut tata cara tertentu dalam diskusi
Jenis-Jenis Diskusi
a. Diskusi kuliah
Diskusi ini dimulai dengan penyajian yang dikemikakan oleh guru, ahli tertentu dari luar, atau siswa dalam waktu 20-30 menit . kemudian diadakan Tanya jawab dalam rangka pengkajian secara mendalam terhadap masalah itu
b. Diskusi kelas
Diskusi ini bersifat formal, pimpinan diskusi selain guru juga bisa salah satu siswa.
c. Dikusi kelompok kecil
Diskusi ini terdiri dari 5-7 siswa, kemudian guru memberikan permasalahan kepada setiap kelompok, kemidian satiap kelompok membahas permasalahan itu.
d. Dll.

Kelebihan dalam menggunakan metode ini antara lain:
 Merangsang kretivitas siswa melalui ide, gagasan, prakarsa, dan terobosan baru dalam pemecahan suatu masalah
 Cakrawala berfikir semakin luas
 Ketrrampilan menyakinkan pendapat, mempertahankan pendapat, menghargai dan menerima pendapat dari orang lain. Serta sifat demolratis dapat dibina melalui diskusi
 Hasil masalah adalah hasil keputusan bersama dan menjadi tanggung jawab bersama

Kelemahan metode ini antara lain:
 Menentukan tingkat masalah yang sesuai dengan kemampuan siswa sangatlah sulit
 Sering kali pembicarran hanya diborong dua atau tiga siswa yang sudah ter biasa dengan diskusi
 Membutuhkan waktu yang tidak sedikit sehingga waktu yang ditentukan bisa melebih yang direncanakan
8. Metode Simulasi
Metode ini berasal dari kata simulate yang berarti pura-pura atau berbuat seolah-olah, atau simulation yang berarti yang berarti tiruan atau perbuatan yang hanya berpura-pura saja. Metode ini dalam pengajaran adalah cara penyajian pelajaran yang menggunakan situasi tiruan atau berpura-pura dalam proses belajar untuk memperoleh suatu pemahaman tentamg hakekat suatu konsep, prinsip atau ketrampilan tertentu.

Jenis-jenis simulasi
a. Sosiodrama
Permainan peranan yang dilakukan betitik tolak dari permasalahan social, permasalahan yang menyangkut antara hubungan manusia seperti npergaulan yang nakal. Gambaran kehidupan yang tidak lurus, dan yang lainnya
b. Psiko Drama
Adalah drama yang betitik tolak dari permasalahan yang lebih menyangkut psikologis manusia atau dalam hubungan antamanusia, seperti situasi keluarga ynag sedih karena salah satu orang tuanya meninggal dunia
c. Permainan Simulasi
Permainan ini hamper menyerupai dengan demontrasi. Tapi yang diciptakan adalah situasi tiruan atau ada unsur yang bukan sebenarnya, seperti sepak bola, catur.
d. Permainan Peranan
Adalah metode simulasi yang betitik tolak dari permasalahan yang berhubungan dengan tujuan untuk mengkreasi kembali peristiwa-peristiwa sejarah masa lalu.
e. Peer Teaching
Termasuk metode simulasi yang digunakan guru dalam memberikan pengalaman mengajar bagi siswa calon guru. Dengan tujuan agar dengan pengalaman mengajar tiruan ini, yang dilakukan sesama teman sendiri secara bergiliran.


Kelebihan metode ini antara lain:
 Memupuk daya cipta, sebab simulasi dilakukan sesuai dengan kreasi siswa masing-masing dalam membawakan peranannya
 Memupuk keberanian dan kemantapan penampilan siswa di depan orang banyak
 Memperkaya pengetahuan, sikap, dan ketrampilan serta pengalaman tidak langsung, yang diperlukan dalam menghadapi berbagai situasi social yang problematic
 Melalui diskusi yang dilakukan setelah dilaksanakan suatu similasi, siswa belajr mengahargai dan menerima pendapat orang lain

Kekurangan dari metode ini antara lain:
 Tidak jarang simulasi sebagai alat hiburan, tapi sering kali fungsi sebagai alat belajar terabaikan
 Simulasi memerlukan pengelompokan siswa yang fleksibel, serta ruang dan fasilitas yang tidak selalu tersedia dengan baik
 Factor emosional seperti rasa malu, ragu-ragu, atau takut, akan memengaruhi siswa dalam melakukan similasi
 Similasi menuntut imajenasi siswa dan guru yang memadai

9. Metode Eksperimen
Metode ini adalah penyajian pelajaran dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajari. dalam proses belajar mengajar dengan metode percobaan ini siswa diberi kesempatan untuk terjun langsung dalam melakukan proses , mengikuti petunjuk proses, mengamati suatu obyek, menganalisa, membuktikan, dan menarik kesimpulan sendiri tentang suatu obyek, keadaan, atau proses sesuatu.



Kelebihan metode eksperimen antara lain:
 Metode ini didukung oleh asas-asas didaktik modern, antara lain:
1. Siswa belajar dengan mengalami atau mengamati sendiri suatu proses atau kejadian
2. Siswa terhindar jauh dari verbalisme
3. Memprkaya pengalaman dengan hal-hal yang bersifat objektif dan realistis
4. Mengembangkan sikap berfikir ilmiah
5. Hasil belajar akan terjadi dalam bentuk retensi (tahan lama diingat) dan internalisasi
 Hasil-hasil percobaan yang berharga yang ditemukan dari metode ini dapat memfaatkan alam yang kaya ini untuk kemakmuran manusia.
 Metode ini dapat membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri atau daripada hanya menerima kata guru atau buku.

Kekurangan metode eksperimen antara lain:
Selain kelebihan tersebut, metode percobaan mengandung kelemahan sebagai berikut:
 Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang sains dan teknologi
 Pelaksanaan metode ini sering memerlukan sebagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan murah.
 Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada factor-faktor tertentu yang berada diluar jangkauan kemampuan atau pengendalian.





10. Metode Penemuan (Discovery-Inquiri)
Metode ini adalah Cara penyajian pelajaran yang banyak melibatkan siswa dalamproses-proses mental dalam rangka penemuannya.
Salah satu metode mengajar yang akhir-akhir ini banyak digunakan di sekolah-sekolah yang sudah maju adalah metode discovery, hal itu disebabkan karena metode discovery ini: (a) Merupakan suatu cara untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif, (b) Dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan, tidak akan mudah dilupakan siswa, (c) Pengertian yang ditemukan sendiri merupakan pengertian yang betul-betul dikuasai dan mudah digunakan atau ditransfer dalam situasi lain, (d) Dengan menggunakan strategi penemuan, anak belajar menguasai salah satu metode ilmiah yang akan dapat dikembangkannya sendiri, (e) dengan metode penemuan ini juga, anak belajar berfikir analisis dan mencoba memecahkan probem yang dihadapi sendiri, kebiasaan ini akan ditransfer dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian diharapkan metode discovery ini lebih dikenal dan digunakan di dalam berbagai kesempatan proses belajar mengajar yang memungkinkan.
Metode Discovery menurut Suryosubroto (2002:192) diartikan sebagai suatu prosedur mengajar yang mementingkan pengajaran perseorangan, manipulasi obyek dan lain-lain, sebelum sampai kepada generalisasi.
Metode Discovery merupakan komponen dari praktek pendidikan yang meliputi metode mengajar yang memajukan cara belajar aktif, beroreientasi pada proses, mengarahkan sendiri, mencari sendiri dan reflektif. Menurut Encyclopedia of Educational Research, penemuan merupakan suatu strategi yang unik dapat diberi bentuk oleh guru dalam berbagai cara, termasuk mengajarkan ketrampilan menyelidiki dan memecahkan masalah sebagai alat bagi siswa untuk mencapai tujuan pendidikannya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode discovery adalah suatu metode dimana dalam proses belajar mengajar guru memperkenankan siswa-siswanya menemukan sendiri informasi yang secara tradisional biasa diberitahukan atau diceramahkan saja.
Suryosubroto (2002:193) mengutip pendapat Sund (1975) bahwa discovery adalah proses mental dimana siswa mengasimilasi sesuatu konsep atau sesuatu prinsip. Proses mental tersebut misalnya mengamati, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan, dan sebagainya.

Kelebihan metode ini antara lain:
 Siswa akan menerti konsep-konsep dasar dan ide-ide lebih baik
 Membantu dalam menggunakan ingatan dan dalam transfer kepada situasi-situasi proses belajar yang baru
 Mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri
 Mendorong siswa untuk berikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya sendiri
 Memberikan kepuasan yang bersifat intrinsic
 Situasi proses belajar lebih merangsang

Kekurangan dari metode ini antara lain:
 Memerlukan perubahan kebiasaan yang tidak cara belajar siswa yang menerima informasi dari guru secara apa adanya, kalu tidak ada guru tidak belajar, kea rah membiasakan belajar mandiri dan kelompok dengan mencari dan mengolah informasi sendiri. Mengubah kebiasaan bukanlah sustu hal yang mudah, apa lagi kebiasaan bertahun-tahun telah dilakukan
 Metode ini dalam pelaksanaannya memerlukan penyediaan berbagaisumber belajar dan fasilitas yang memadai (seperti bidang study IPA) yang tidak selalu mudah di sediakan
 Pemecahan masalah mungkin saja dapat bersifat mekanisme, formalitas, dan membosankan. Apalagi hal ini terjadi, maka pemecahan masalah seperti ini tidak menjamin penemuan yang penuh arti




Macam-Macam Metode Discovery-Inquiri
 Guided Discovery-Inquiri, sebagian besar perencanaan ini dibuat oleh guru, selain itu guru menyediakan kesepatan bimbingan atau petunjuk yang cukup luas kepada siswa. Dalam hal ini siswa tidak dituntut untuk merumuskan suatu problema, sementara petunjuk yang sudah cukup luas tentang bagasimana menyusun dan mencacat diberikan oleh guru
 Modified Discovery-Inquiri, dalam metode ini guru hanya memberikan problema, serta menyediakan bahan atau alat yang diperlukan, kemudian siswa disuruh untuk memecahkannya melalui pengamatan, dan melalui prosedur penelitian untuk mendapatkan jawabannya
 Free Inquiry, kegiatan ini dilakukan seyelah siswa mempelajari dan mengerti bagaimana memecahkan suatu problema dan telah memperoleh pengetahuan yang cukup tentang dbidang studi tertentu serta telah melakukan Modified Discovery-Inquiri.
 Invitation into Inquiry, siswa dilibatkan dalam proses pemecahan problema bagaimana cara-cara yang lazim diikuti oleh scientist . Suatu undanagn (invitation) memberiakn suatu problema kepada siswa, dan melalui pertanyaan masalah yang telah direncanakan dengan hati-hati mengundang siswa untuk melakukan beberapa kegiatan atau kalau mungkin.
 Invitation Role Approach,
Invitation Role Approach (I.R.A) merupaka peruses kegiatan belajar yang melibatkan siswa dalam tim-tim yang terdiri dari empat anggota untuk memecahkan Invitation into Inquiry. Dan tim tersebut diberi tugas suatu peranan yang berbeda-beda, sebagi coordinator tim, penasehat teknis, pencatat data, dan evaluator proses.

BAB X
LINGKUNGAN PENDIDIKAN

A. Penertian lingkungan pendidikan dan ruang lingkup pendidikan
Lingkungna pendidikan adalah lingkungan yang terlibat atau yang terlibat dalam pendidikan. Lingkungan pendidikan meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, serta lingkungan masyarakat. Lebih lanjutnya say akan membahasnya.
1. Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang pertama kali memberi pendidikan dan yang paling utama. Keluarga mempunyai pengaruh yang sangat kuwat dalam perkembangan kepribadian anak, karena kehidupan anak lebih banyak dihabiskan dalam lingkungan keluarga. Untuk mengoptimalkan kemampuan anak dan kepribadian anak. Keluarga harus menciptakan suasana yang edukatif sejak sedini mungkin. Suasana edukatif yang dimaksud adalah orang tua harus menciptakan pola hidup dan tata pergaulan dalam keluarga denagn baik sejak anak masih di dalam kandungan.
Keluarga sangat penting dalam pendidikan sang anak serta besar tanggung jawabnya dalam dunia pendidikan. Tanggung jawab yang harus dilakukan orang tua adalah :
 memelihara dan membesarkannya
Tanggung jawab ini adalah dorongan alami seperti, makan, dan perawatan agar dapat hidup berkelanjutan.
 melindungi dan menjamin kesehatannya
orang tua juga bertanggungjawab terhadap keselamatan anak, termasuk kesehatan anak, baik secara jasmani dan rohani


 mendidik dengan berbagai ilmu
orang tua harus membekali anak dengan dengan ilmu pengetahuan, krampilan yang berguna dalam kehidupan kelak, serta sudah siap untuk menghadapi masyarakat denagn mandiri, manfaat bagi kehidupan sosial, agama, bangsanya.
 membahagiakan kehidupan anak
kebahagian anak telah menjadi kebahagiaan dari orang tua. Oleh sebab itu orang tua harus senantiasa mengupayakan kebahagiaan sang anak dalam memenihi kebituhan perkembangan usianya, yang diiringi denagn pendidikan agama, akhlak yang baik
2. lingkungan sekolah
sekolah adalah lembaga pendidikan yang secara resmi menyelenggarakan kegiatan pembelajaran secara sistematis, berencana, sengaja, da terarah, yang dilakukan oleh para pendidikan yang profesional denagn progam yang dituangkan kedalam kurikulum tertentu dan di ikuti oleh peserta didik pada setiap jenjang tertentu, mulai dari tingkat Kanak-Kanak (TK) sampai Pendidikan Tinggi (PT) . Tanggung jawab pendidikan anak seutuhnya adalah keluarga. Sekolah hanya meneruskan dan mengembangkan pendidikan yang telah diperoleh dilingkungan keluarga.
` Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai tanggungjawab yang besar terhadap proses berlangsungnya pendidikan, janggung jawab itu dibagi menjadi tiga katagori diantaranya:
 tanggung jawab formal. Berdasarkan fungsinya, lembaga pendidikan bertugas untuk menciptakan tujuan pendidikan berdasarkan undang-undang yang berlaku.

 Tanggung jawab keilmuan, berdasarkan bentuk, isi, dan tujuan, serja jenjang pendidikan yangd ipercayakan kepadanya oleh masyarakat.
 Tanggung jawab fungsional. Tanggung jawab diterima sebagai pengelolan fungsional dalam melaksanakan pendidikan oleh pendidik yang pelaksanaannya berdasarkan kurikulum.

3. Lingkungan Masyarakat
Dalam kontek pendidikan masyarakat diartikan sebagai sekumpulan orang yang berbagai ragam kualitas diri dari yang tidak berpendidikan sampai yang berpendidikan tinggi.anggota masyarakar yang terdiri dari, berbagai ragam pendidikan, profesi, keahlian, suku bangsa, kebudayaan, agama, maupun lapisan sosial sehingga menjadi masyarakat yang majemuk.
Ditinmjau dari lingkungan pendidikan, masyarakat disebut sebagai pendidkan nonformal yang memberikan pendidikan secara sengaja danberencana kepada seluruh anggotanya, tetapi tidak sistematis. Tujuan masyarakat itu sendiri yang berorientasi pada pencapaian kesejahteraan sosial, jasmani, rohani, dan juga mental-spiritual.
Pendidikan di masyarakat adalah orang dewasa yan bertanggung jawab terhadap kedewasaan warga lainnya yang melalui sosialisasi lanjutan. Masyarakat melanjutkan pendidikan yang telah didapat dari liongkungan sekolah dengan jangkauan atau lingkup yang lebih luas tentunya.
Secara fungsional da struktural, mereka bertanggung jawab terhadap prilaku warga dilingkungan masing-masing. Secara konepsional, tanggung jawab tanggung jawab yangdi bebankan kepada mereka berupa pengawasan dalam kontek ini merupakan tugas mengawasijalannya nilai sosial budaya, aturan sosial, dan aturan agama. Sedangkan penyuluhan bertugas menyalurkan inspirasi supaya dapat hidup bahagia, sejahtera, aman, serta berintegrasi dengan kebijakan pemerintah, pembinaan dan peningkatan kualitas anggotanya adalah membina dan meningkatkan mutu kualitas warga dengan mengadakankegiatang yang dapat menunjuang terwujudnya keluarga bahagia dan sejahtera.

BAB XI
PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT

A. Pengertian Pendidikan Sepanjang Hayat
Pendidikan seumur hidup adalah suatu konsep, suatu idea. Gagasan pokok dalam konsep ini adalh bahwa pandidikan bahwa pendidikan tidak haya berlangsung selama seorang belajar dalam pendidikan di lembaga pendidikan formal, bahwa seseorang masih bisa belajar setelah selesai pada pendidikan formal. Dan karena pendidikan ini semua kegiatan-kegiatan diselenggarakan di luar pendidika formal, sering juga pendidikan ini disebut sebagai pendidikan non-formal. Tujuan dari pendidikan ini culture-bound yaitu terikat lingkungan kultur. Pada mulanya pendidikan ini bersifat individual, yaitu untuk memperkaya pengetahuan dalam kehidupan rohani atau dalam kehidupan intelektual seseorang, dengan terus menerus belajar maka seseoarang akan dapat memperbaharui pengetahuannya secara terus-menerus.
Pada taraf selanjudnya pendidikan ini mengembangkan tujuannya menjadi bersifat sosial. Mulai disadari, bahwa pendidikan ini tidak hanya menguntungkan perorangan saja tetapi juga menguntungkan bagi masyaakat keseluruhan. Suatu masyarakat dengan kegiatan pendidika seumur hidup yang intensif dan ekstensif akan lebih mudah membangun dirinya daripada masyarakt yang tidak mengembangkan kebiasaan untuk belajar terus menerus.
Konsepsi pendidikan seumur hidup (lifelong education) mulai di-masyarakatkan melalui kebijaksanaan Negara (Ketetapan MPR No. IV/MPR/1973 jo Ketetapan MPR No.IV/MPR/1978, tentang GBHN) yang menetapkan prinsip-prinsip pembangunan nasional ( Pembangunan bangsa dan watak bangsa) , antara lain :
Arah Pembangunan Jangka Panjang
“Pembangunan Nasional dilaksanakan di dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia”.
Dalam Bab IV Bagian Pendidikan, GBHN menetapkan :
1. Pendidikan belangsung seumur hidup dan dilaksanakan didalam lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat. Karena itu pendidikan adalah tanggungjawab bersama antara keluarga,masyarakat dan pemerintah”.
Berdasrkan ketentuan mendasar ini,kebijaksanaan Negara kita menetapkan prinsip-prinsip :

 Pembangunan bangsa dan watak bangsa dimulai dengan membangun subyek manusia Indonesia seutuhnya, sbagai perwujudan manusia pancasila.Tipe kepribadian ideal ini menjadi cita-cita pembanngunan bangsa dan watak bangsa yang menjadi tanggung jawab seluruh lembaga Negara, bahkan tanggung jawab semua warga Negara untuk mewujudkannya.
 Pembangunan manusia Indonesia seutuhnya secara khusus merupakan tanggungjawab lembaga dan usaha pendidikan nasional untuk mewujudkan melalui lembaga-lembaga pendidikan. Karena itu konsepsi manusia Indonesia seutuhnya ini merupakan konsepsi dasar tujuan pendidikan nasional Indonesia.

Prinsip-prinsip dasar yang terkandung dalam dicantum ini cukup mendasar dan luas, yakni meliputi asas-asas :
1) Asas pendidikan seumur hidup; berlangsung seumur hidup, sehingga peranan subyek manusia untuk mendidik dan mengembangkan dirisendiri secara wajar merupakan kewajiban kodrati manusia
2) Lembaga pelaksana dan wahana pendidikan meliputi:
 Dalam lingkungan rumah tangga (keluarga), sebagai unit masyarakat pertama dan utama;
 Dalam lingkungan sekoalah, sebagai lembaga pendidikan formal dan
 Dalam lingkungan masyarakat sebagai lembaga dan lingkungan pendidikan non-formal, sebagai wujud kehidupan yang wajar

3) Lembaga penanggungjawab pendidikan mencakup kewajiban dan kerja sam ketiga lembaga yang wajar dalam kehidupan,yaitu :
a. lembaga kelurga (orangtua).
b. Lembaga sekolah : lembaga pendidikan formal;
c. Lembaga masyarakat sebagai keseluruhan tata kehidupan dalam Negara baik perseorangan maupun kolektif




















BAB XII
SISTEM-SISTEM PENDIDIKAN NASIOANAL

A. Pengertian Sistem-Sistem Pendidikan Nasioanal
sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen atau elemen-elemen atau unsure-unsur sebagai sumber-sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur, tidak sekedar acak yang saling membantu untuk mencapai suatu hasil (product). Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1984/1985) sistem mempunyai ciri-ciri antara lain, (tujuan, fungsi-fungsi, komponen-komponen, interaksi, penggabungan yang menimbulkan jalinan perpaduan, proses transformasi, umpan balik untuk koreksi dan daerah batasan/ lingkungan). Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Usaha tersebut mencakup 3 materi yakni: masuk, proses, dan hasil.
Masuk sediri yang di maksud disini adalah para peserta didik yang membawa keinginan, harapan, serta bakat yang mereka miliki. Proses di sini adalah para pendidik yang berwawasan yang luas sehingga diharapkan dapat memdidik dan mengajar sehingga tercapai apa tujuannya, kurikulum, dengan adanya kurikulum diharapka semua tujuan yang ingin dicapai dapat terwujud dengan sempurna. gedung sekolah atau fasilitas, buku, serta metode mengajar. Sedangkan hasil belajar adalah ilmu pengetahuan, bakat yang telah diasah, prilaku, ketrampilan.
Pendidikan nasional adalah pendidikan nasional ialah suatu usaha untuk membimbing para warga negara Indonesia menjadi pancasila, yang berpribadi, berdasarkan akan ketuhanan berkesadaran masyarakat dan mampu membudayakan alam sekitar. Serta pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang berpakar pada nilai-nilaiagama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntunan perubahan zaman
Sistem pendidikkan nasional adalah satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu dengan lainnya untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional pendidikan Indonesia mempunyai tujuan yang jelas, yang telah tercantum dalam pembahasan sebelumnya. Sehingga proses pelaksanaan pendidikan di Indonesia berdasarkan tujuan pendidikan. Serta terwujudnya warga Indonesia yang utuh yng memiliki antara lain:
1. Potensi manusia meliputi: panca indra yang sehat, pikiran dan daya penalaran yang kuat, perasaan yang halus, sesuai dengan etika dan indah, kehendak atau cita-cita yang kuat dan tulus daya cipta yang kaya/ kreativitas, amal dalam kehidupan, budi nurani yang luhur.
2. Sikap dasar yang menjadi pembinaan manusia Indonesia yang seutuhnya, antara lain: sikap hidup sehat, sikap hidup hemat, sikap hidup cermat, rajin, disiplin, berani dan berilmu, serta tanggungjawab yang besar,
3. Wawasan dasar manusia Indonesia yang seutuhnya sehingga seimbang antara potensi, kebutuhan dan nilai jasmani dengan rohani yang dimiliki dalam kepribadian manusia sendiri, kehidupan individualisme dengan kemasyarakatan, kehidupan dunia dan akhirat dengan tata nilai religius yang diyakininya, sadar bahwa manusia sekarang adalah pewaris cita-cita pendahulunya dan Pembina masa depan, subjek manusia dan alam lingkungan hidup.


DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen Fip-Ikip Malang, Pengantar Dasar-Dasar Kependidikan UsahaNasional. Surabaya.
Barnadib sutari imam. pengantar ilmu pendidikan sistematis.1988.
Buchori, mochtar. Yogyakarta. PT Tiara Wacana yogya bekerja sama dengan IKIP Muhammadiyah Jakarta Press. 1994.
Mudyaharjo. Reja. filsafat ilmu pendidikan. Bandung. PT REMAJA ROSDAKARYA. 2002.
Rusyan A. Tabrani. Ilmu Pendidikan. Bandung. REMADJA KARYA OFFSET. 1989.
Indar. Djumberansyah. Filsafat Pendidikan. KARYA ABDITAMA. Surabaya. 1994.
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.
Drs. M. Ngalim Purwanto, Mp. Ilmu pendidikan teoritis dan praktis. Bandung. Remaja Rosdakarya. 1994
Suwarno, Wiji. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jogyakarta. AR-RUZZMEDIA. 2006







LAMPIRAN

No Response to "SISTEM PENDIDIKAN INDO"

Leave A Reply