twitter

karya ilmiyah

by: dedi manaur




HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
 Sekali mendayung dua tiga pulau terlampui.
 Sekolah gudang ilmu,guru utusan ilmu,dan kejadian adalah sumber ilmu.
 Kebahagiaan tidak terletak pada kedudukan dan emas permata, tetapi kebahagiaan terletak pada agama, ilmu pengetahuan, budi pekerti,
dan tercapainya cita-cita
 Mulai dari yang terkecil,biasakan dari yang terkecil karena yang terkecil adalah permulaan dari suatu yang terbesar.
 Guru terbaik adalah pengalaman.
PERSEMBAHAN
 Ayah dan Bunda yang senantiasa memberikan dukungan secara moral dan materi,dan tidak lupa memberikan kasih sayangnya kepada kita.
 Bapak dan ibu guru yang memberikan bekal ilmu yang berguna bagi nusa bangsa dan agama.
 Bapak dan ibu guru pembimbing yang telah membimbing kami hingga teselesainya laporan karya tulis ini.
 Kakak dan adik tercinta yang selalu ad dalam suka dan duka.
 Teman-teman terutama kelas XI.IA2.
 Segenap pembaca yang budiman.


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis mamapu menyelesaikan karya tulis dengan judul “DAMPAK KONFERENSI ASIA AFRIKA BAGI PERKEMBANGAN PEMERINTAHAN INDONESIA” .
Penulis menyadari begitu banyak pihak yang telah membantu dan memberikan semangat sehingga karya tulis ini dapat terwujud. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada:
1. Drs. H. Badarudin, M. Ag. Selaku kepala sekolah madarasah aliyah negeri salatiga yang telah memeberikan kesempatan kepada penulis untuk menyusun karya tulis ini
2. Bapak Kastomo S. Pd selaku pembimbing I
3. Bapak Agus Kirno,S.Pd selaku pembing II
4. Bapak dan Ibu guru MAN Salatiga
5. Teman-teman MAN Salatiga atas bantuan moril maupun materil.
6. Dan pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan Karya Tulis ini.
Karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Namun penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat. Segala tegur sapa dari pembaca akan penulis
Salatiga, Mei 2009

Penulis



Daftar isi
HALAMAN JUDUL……………………………………………………… ............i
HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………………………..ii
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ……………………......................iii
KATA PENGANTAR……………………….................…………….....................iv
DAFTAR ISI……………………………………………...........……….................v
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ………………………………………..............1
B. Pembatasan Masalah…………………………………………………….2
C. Tujuan Penelitian ………………………………………………………...3
D. Rumusan Masalah ………………………………………………………..4
E. Sistematika Penulisan…………………………………………………….5

BAB II LANDASAN TEORI
A.Sejarah Singkat Konferensi Asia Afrika ………………….……………..6
B.Tempat Diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika ………………..…7
C. Sejarah Singkat Museum Asia Afrika……………………………………

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian ………………………………………….8
B. Metode Pengumpulan Data…………………………………………………9
1. Observasi…………………………………………………………………10
2. Wawancara………………………………………………………………11
3. Penelitian………………………………………………………………..12
4. Pustaka…………………………………………………………………..13
BAB IV HASIL PENELITIAN
BAB V PEMBAHASAN
BAB VI PENUTUP
A. Simpulan…………………………………………………………………14
B. Saran……………………………………………………………………..15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Mengingat akhir-akhir ini banyak sekali pemuda-pemuda yang jarang pergi ke tempat-tempat bersejarah. Dan sedikit pengetahuan mereka tentang sejarah bangsanya sendiri. Maka dari itu penulis berharap dengan adanya karya tulis ini kita semua khususnya generasi muda lebih mengenal sejarah bangsa kita tentang Museum Konferensi Asia Afrika.
Setidaknya dengan karya tulis ini kita menjadi lebih mengenal dan menghargai sejarah. Karena apalah arti hidup tanpa sejarah, setiap manusia punya sejarah dalam hidupnya baik itu hal-hal yang baik maupun yang buruk. Maka dari itu hargailah sejarah mulai sakarang.Semoga dengan karya tulis ini pengetahuan kita tentang sejarah dapat bertambah dan bermanfaat bagi kita semua.

B. PEMBATASAN MASALAH
Permasalahan yang dibahas dalam karya tulis ini adalah membahas perkembangan setelah konferensi Asia Afrika.

C. TUJUAN PENELITIAN
Sesuai dengan judul yang telah kami ajukan kepada pembimbing, maka kami harus mengadakan penelitian di museum konferensi Asia Afrika guna memperoleh data-data yang bermanfaat bagi kelengkapan dalam penulisan karya tulis ini.
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui perkembangan perjuangan bangsa Indonesia dalam menjalin hubungan internasional
2. Mengetahui peninggalan peninggalan di dalam gedung merdeka
3. Menambah wawasan sejarah tentang Konferensi Asia Afrika
4. Mengetahui letak konferensi asia Afrika
5. Mengetahui tujuan dan dampak Konferensi Asia Afrika
6. Mengetahui kegunaan menjalin hubungan Internasional
7. Memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia.

D. RUMUSAN MASALAH
Adapun masalah-masalah yang akan dibahas dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut:
1. Gambaran umum tentang gedung merdeka dan museum konferensi Asia Afrika
2. Sejarah berdirinya Konferensi Asia Afrika
3. Negara Negara yang ikut serta dalam konferensi tersebut
4. Tujuan dan isi Konferensi Asia Afrika
5. Dampak diselenggarakan Konferensi Asia Afrika

E. SISTEMATIKA PENULISAN
Karya tulis ini terdiri atas 5 bab. Adapun sistematika pembuatan karya tulis ini meliputi:

BAB I PENDAHULUAN
Yang membahas latar belakang masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI
A. LANDASAN TEORI,
Berisi teori-teori yang relevan dengan pokok masalah yang diambil dari study literatur.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Menjabarkan waktu dan tempat penelitian, teknik dan proses pengumpulan data, dengan menyajikan uraian langkah yang ditempuh.

BAB IV HASIL PENELITIAN
Merangkum seluruh data yang diperoleh saat mengadakan penelitian, kemudian dipilah dan dipilih yang sesuai dengan topik yang dibahas.



BAB V PENUTUP
Meliputi Simpulan dan Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN


BAB II
LANDASAN TEORI

A. Sejarah Singkat Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika (Bandung, 18 – 24 April 1955)
Berakhirnya Perang Dunia II (Agustus 1945) tidak berarti berakhir pula situasi permusuhan di antara bangsa-bangsa. Adanya Perang Dingin antara Blok Barat dan Blok Timur, serta masih adanya penjajahan, terutama dibelahan Asia dan Afrika, mengakibatkan situasi dunia terus memanas. Selain itu dikembangkannya pembuatan senjata nuklir semakin membuat kekhawatiran akan terjadinya perang dunia lagi.
Pada saat situasi dunia makin tak menentu, Berlangsunglah Konferensi Colombo (28 April – 2 Mei 1954). Atas Undangan Perdana menteri Ceylon C.sir John Kotelawala, hadir pada pertemuan tersebut para perdana menteri dari Birma (U Nu), India ( Jawaharlah Nehrul), Indonesia (Ali Sastroamidjojo), dan Pakistan (Mohammad Ali) untuk membicarakan masalah-masalah yang menjadi kepentingan bersama, pada kesempatan itu, Indonesia mengusulkan diadakan Konferensi Asia Afrika.
Usul ini disetujui dan untuk mempersiapkannya diadakanlah Konferensi Bogor (28 – 29 Desmber 1954). Konferensi itu berhasil merumuskan kesepakatan tentang agenda, tujuan, dan negara-negara yang diundang pada Konferensi Asia – Afrika.
Konferensi Asia – Afrika (18-24 April 1955) berlangsung di Gedung Merdeka Bandung, diikuti oleh 29 negara. Dalam konferensi tersebut dibentuk tiga komite, yaitu komite Politik, komite Ekonomi, dan komite Kebudayaan, yang sidang-sidangya dilaksanakan di Gedung Dwiwarna, Bandung. Konferensi ini meninjau soal-soal mengenai kepentingan bersama negara-negara Asia dan Afrika.
Hasil Konferensi Asia Afrika yang terkenal adalah Dasasila Bandung, yang kemudian menjadi pedoman bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika dalam menggalang solidaritas dan kerjasama Internasional. Semangatnya telah menambah kekuatan moral bagi para pejuang kemerdekaan bangsa-bangsa tersebut.
Dasasila Bandung bergaung jauh ke luar wilayah Asia Afrika dan menjadi suatu kenyataan yang dihadapi dunia Internasional. Dasasila Bandung telah menjadi asas hubungan antar negara. Tidak hanya negara-negara Asia Afrika, tetapi juga meluas diterima sebagai pedoman dalam menyelesaikan masalah-masalah Internasional terutama Gerakan Nonblok mengambilnya sebagai prinsip-prinsip dari gerakan tersebut.
Negara-negara peserta konferensi Asia Afrika:

1. Vietnam (utara)
2. Indonesia
3. Iran
4. Irak
5. Jepang
6. Yordania
7. Laos
8. Libanon
9. Liberia
10. Libya
11. Nepal
12. India
13. Vietnam (selatan)
14. Afganistan
15. Birma
16. Kamboja
17. Ceylon
18. Republik Rakyat Tiongkok
19. Mesir
20. Ethiopia
21. Pantai Emas
22. Yaman
23. Pakistan
24. Filipina
25. Sudan
26. Suriah
27. Thailand
28. Turki

B. Tempat Diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika
Gedung Merdeka yang terletak di Jalan Asia Afrika Bandung, digunakan pertama kali oleh perkumpulan orang-orang Eropa pada tahun 1895 dengan nama Societeit Concordia. Pada tahun 1921, gedung tersebur dibangun menjadi gedung pertemuan modern oleh perancang C.P Wolf Schoemaker dengan gaya Art Deco, yang berfungsi sebagai tempat rekreasi. Tahun 1940, dilakukan pembenahan agar lebih menarik oleh A.F. Aalbers dengan gaya arsitektur Internasional Style, pada masa pendudukan Jepang, gedung itu berganti nama menjadi Dai Taokaikan dan digunakan sebagai pusat kebudayaan menjelang Konferensi Asia Afrika, gedung itu mengalami perbaikan dan namanya oleh Presiden Indonesia Soekarno menjadi Gedung Merdeka.
Gedung Merdeka, selain menjadi tempat diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika, pernah digunakan juga sebagai : Gedung Konstituante Republik Indonesia (1955 – 1959), kegiatan badan perancang Nasioanal (1959), Gedung Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (1960 – 1971), dan Konferensi Islam Afrika Asia (1965).
C. Sejarah Singkat Museum Konferensi Asia Afrika
Museum Konferensi Asia Afrika, berlokasi di Gedung Merdeka tempat konferensi Asia Afrika berlangsung. Museum ini didirikan atas gagasan dan prakarsa Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja S.H. , LL.M.,dan menteri luar negeri RI (1978 – 1988). Kemudian diresmikan oleh presiden Republik Indonesia Soeharto pada tanggal 24 April 1980 sebagai puncak acara peringatan 25 tahun konferensi Asia Afrika.
Museum Konferensi Asia Afrika memiliki :
1. Ruang Pameran Tetap
Yang memamerkan sejumlah koleksi berupa benda-benda tiga dimensi dan foto-foto dokumentasi peristiwa pertemuan tugu, Konferensi Colombo, Konferensi Bogor, dan Koferensi Asia Afrika tahun 1955.
2. Perpustakaan
Koleksinya terdiri dari buku-buku mengenai sejarah, sosial, politik, dan budaya negara-negara Asia Afrika serta konferensi-konferensi pendahulu dan lanjutnya, serta majalah dan surat kabar.
3. Audiovisual
Menayangkan film-film dokumentasi mengenai kondisi dunia hingga tahun 1950-an, konferensi Asia Afrika, serta konferensi-konferensi pendahulu dan lanjutannya.


BAB III
METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penulis melakukan penelitian pada kegiatan karya wisata MAN Salatiga yang dilaksanakan pada tanggal 1 Januari – 3 Januari 2009 dengan objek wisata Bandung dan sekitarnya.

B. Metode Pengambilan Data
1. Metode Observasi
Dalam metode observasi penulis melakukan secara langsung objek penelitian. Penulis mengamati dan mencatat data yang diperlukan.
2. Metode Pustaka
Penulis menyusun karya tulis ini dengan cara study literatur ( pustaka ) yaitu menyimpulkan data yang diambil dari buku-buku yang berhubungan dengan pokok isi karya tulis yang penulis susun.
3. Metode Dokumentasi
Terdiri dari foto-foto tokoh yang terlibat dalam Konferensi Asia Afrika dan foto-foto barang-barang bersejarah yang pernah digunakan dalam melaksanakan Konferensi Asia Afrika.
4. Metode Penelitian
Kami meneliti dengan cara mengamati, mencatat data yang diperlukan dan menyimpulkan data-data yang penting.


BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. LATAR BELAKANG KAA

Konferensi asia Afrika yang di selenggarakan di Bandung pada tanggal 18-24 April 1955 merupakan peristiwa sangat bersejarah dalam politik luer negeri Indonesia dan peristiwa besar bagi bangsa Indonesia. Peristiwa tersebut hanya terjadi selama 10 tahun setelah bangsa indonesia memproklamasikan kemerdekaannya.Dalam waktu yang singkat, bangsa Indonesia telah berani mengusulkan dan bersedia menjadi tuan rumah bagi konferensi bertaraf Internasional. Yang paling penting ialah bahwa konferensi itu berakhir dengan sukses besar, baik dalam mempersatukan sikap dan menyusun pedoman kerja sama antara bangsa- bangsa Asia Afrika maupun dalam ikut serta membantu terciptanya ketertiban dan perdamaian dunia. Konferensi ini menghasilkan Dasa sila Bandung yang kemudian menjadi prinsip dasar dalam upaya memajukan perdamaian dan kerja sama dunia. Kesuksesan konferensi ini tidak hanya tampak pada masa itu, tetapi juga dan yang lebih penting terlihat pada masa sesudahnya, karena jiwa dan semangat Konferen Asia Afrika menjadi salah satu faktor penting yang menentukan jalannya sejarah dunia.
Sesungguhnya jiwa dan semangat Konferensi Asia Afrika dapat menjadi pegangan, moda l dasar, dan motifasi, baik bagi aktifitas politik (luar negeri) negara kita, maupun bagi negara- negara Asia Afrika pada umumnya. Konferensi tersebut selain meningkatkan Volume kerja sama antara bangsa- bangsa Asia Afrika sehingga peranan dan pengaruh mereka dalam percaturan Internasional meningkat dan disegani, juga menanamkan kesadaran bagi generasi mendatang bangsa Indonesia dan bangsa- bangsa Asia Afrika untuk lebih berperan dan berprestasi.
Dalam rangka membina dan mencapai tujuan tersebut di atas, adalah penting dan tepat jika Konferensi Asia Afrika beserta peristiwa dan masalah dan pengaruh yang mengitarinya di abadikan dalam sebuah museumdi tempat konferensi itu berlangsung, yaitu di gedung merdeka yang berlokasi di Kota Bandung, Kota yang di pandang sebagai ibu kota dan sumber inspirasi bagi bangsa- bangsa Asia Afrika.
B. Lahirnya Ide Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika
Pada awal tahun 1954, perdana menteri sailan,Sir John Kotelawala, mengundang para perdana menteri dari Birma(U Nu), India (Jawaharlal Nehru), dan Pakistan ( Mohammed Ali) dengan maksud mengadakan suatu pertemuan informal di negaranya. Undangan tersebut diterima baik oleh semua pimpinan pemerintah negara tersebut. Pada kesempatan itu, Presiden Republik Indonesia, Soekarno menekankan ide diadakannya KAA pada pertemuan Konfrensi kolombo selama hampir 30 tahun telah di dengungkan untuk membangun solidaritas Asia Afrika dam telah dilakukan melalui pergerakan nasional melawan penjajah.
Sebagai persiapan, maka pemerintahan Indonesia mengadakan pertemuan yang dihadiri oleh para kepala perwakilan Indonesia di Asia, Afrika, dan Pasifik, bertempat di Wisma Tugu, Puncak, Bogor, Jawa Barat 9-22 Maret 1954, untuk membahas rumusan yang akan dibawa oleh perdana Menteri Ali Saatroamidjojo pada Konferensi Kolmbo, sebagai dasar usulan Indonesia untuk memperluas gagasan kerja sama regional di tingkat Asia Afrika.
Pada 28 April- 2 Mei 1954 Konferensi Kolombo berlangsung untuk membicarakan masalah-masalah yang menjadi kepentingan bersama.
Dalam Konferensi tersebut, Perdana Menteri Indonesia, Ali Sastroamidjojo, mengusulkan perlu diadakannya pertemuan lain yang lebih luas antara negara- nagara Afrika dan karena masalah-masalah Krusial yang dibicarakan itu tidak hanya terjadi di negara-negara Asia yang terwakili dalam Konferensi tersebut tetapi juga dialami oleh negara- negara di Afrika dan Asia lainnya.
Usul ini oleh semua peserta Konferensi walaupin masih dalam suasana skeptis. Konferensi memberikan kesempatan kepada Indonesia untuk menjajaki kemungkinannya dan keputusan ini dimuat di bagian AkhirKomunite Konferensi Kolombo.
C. Gagasan
Sebagai Menteri luar Negeri Republik Indonesia (1978-1988), Prof.Dr.Mochtar Kusuma Atmaja, S.H.LL.M. sering kali bertemu muka dan berdialog dengan para pemimpin negara dan bangsa Asia Afrika. Dalam kesempatan tersebut, beliau sering mendapat pertanyaan dan mereka tentang gedung Merdeka dan Kota Bandung tempat diselenggarakan KAA. Berulang kali pembicaraan tersebut di akhiri oleh pertanyaan keinginan mereka untuk dapat mengunjungi Kota Bandung dan Gedung Putih.
Terilhami oleh kehendak untuk mengabadikan KAA 1955 yang merupakan tonggak terbesar keberasilan politik luar negeri Indonesia, dimana jiwa semangat, dan pengaruhnya menyebar keseluruh Dunia terutama bumi Asia Afrika dan negara- nagara Non Blok, serta terdorong oleh keinginan mengunjungi Kota Bandung, maka lahirlah gagasan Prof. Dr. Mochtar Kusuma Atmaja, S.H., LL.M. untuk mendirikan museum KAA digedung mereka, Bandung. Gagasan tersebut dilontarkan dalam forum rapat Panitia Peringatan 25 tahun KAA tahun 1980 yang dihadiri antara oleh Direktur Jendral Kebudayaan Prof. Dr. Hariyati Suebadio sebagai wakil dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Gagasan tersebut mendapat sambutan baik terutama dari Presiden Republik Indonesia Soeharto. Sejak itu, salah satu aktifitas panitia peringatan 25 tahun KAA adalah mewujudkan gagasan tersebut.
D. Sejarah Berlangsungnya KAA
Berakhirnya Perang Dunia II ( Agustus 1945) tidak berarti berakhir pula situasi permusuhan di antara bangsa-bangsa. Adanya perang dingin antara Blok Barat dan Blok Timur, serta masih adanya penjajahan, terutama di belahan Asia dan Afrika, mengakibatkan situasi dunia terus memanas. Selain itu dikembangkannya pembuatan senjata nuklir semakin membuat kekhawatiran akan terjadinya perang dunia lagi. Walaupun pada masa itu telah ada badan internasional yaitu badan perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang berfungsi menangani masalah dunia, namun pada kenyataannya badan ini belum berhasil menyelesaikan persoalan tersebut.
Pada awal tahun 1954, Perdana Menteri Ceylon (Sir John Kotelawala), mengundang para perdana menteri dari Birma (U Nu), India (Jawaharlal Nehru), Indonesia (Ali Sastroamidjojo), dan Pakistan (Mohammed Ali) dengan maksud mengadakan pertemuan informal di negaranya. Presiden Republik Indonesia menekankan kepada Perdana Mentri Indonesia Ali Sastroamidjojo, untuk menyampaikan ide diadakannya Konferensi Asia Afrika pada pertemuan Konferensi Colombo tersebut. Usul ini diterima oleh semua peserta konferensi, dan untuk mempersiapkannya diadakan Konferensi Bogor (28-29 Desember 1954).
Sebelum tercanangnya KAA, telah diadakan konferensi-konferensi pendahuluan antara lain :


1. Konferensi Pancanegara I ( Konferensi Colombo)
Diselenggarakan di Srilangka, Colombo 28 April – 2 Mei 1954 yang dihadiri oleh 5 negara dan wakilnya antara lain yaitu:`
a. Ali Sastroadmijojo ( Indonesia)
b. Pandit Jawaharlal Nehru (India)
c. Mohammad Ali (Pakistan)
d. U Nu ( Burma)
e. Sir John Kotelawala ( Sri Langka)
Keputusan konferensi Colombo
• Menetapkan akan diselenggarakan KAA.
• Menetapkan penyelenggaraan KAA I di Indonesia.
2. Konferensi Pancanegara II ( Konferensi Bogor)
Bogor, 28 Desember 1954 dihadiri 5 negara pancanegara I
Konferensi menghasilkan keputusan
• Menetapkan KAA dilaksanakan di Bandung 18 - 24 April 1953
• Menetapkan peserta yang diundang 30 negara di Asia Afrika
• Menetapkan rancangan pembicaraan serta merumuskan tujuan KAA.
• Menetapkan seluruh peserta konferensi dimohon mendukung perjuangan Indonesia membebaskan Irian Barat.
E. PELAKSANAAN KAA
 Latar Belakang Penyelenggaraan KAA
a. Adanya pertentangan antara blok barat dan timur yang mengancam kedamaian dan keamanan dunia.
b. Persamaan nasib sebagai bekas jajahan atau negara baru merdeka yang memerlukan kerjasama dalam mengejar ketertinggalan jaman.
c. Bangsa-bangsa Asia Afrika merasa perlu menjalin kerjasama menghadapi masalah pembangunan ekonomi, sosial, pendidikan dan kebudayaan.
d. Adanya politik ras diskriminasi di beberapa negara Afrika.
e. Adanya semangat solidaritas menjiwai negara-negara Asia Afrika.

Bagi Indonesia KAA merupakan salah satu pelaksanaan politik luar negeri. Pada pukul 10.20 WIB setelah diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia : "Indonesia Raya", Presiden Indonesia, Soekarno, mengucapkan pidato pembukaan yang berjudul "Let a New Asia And a New Africa be Born" (Mari Kita Lahirkan Asia Baru dan Afrika Baru). Dalam kesempatan tersebut Presiden Soekarno menyatakan bahwa kita, peserta konferensi, berasal dari kebangsaan yang berlainan, begitu pula latar belakang sosial dan budaya, agama, sistem politik, bahkan warna kulit pun berbeda-beda, namun kita dapat bersatu, dipersatukan oleh pengalaman pahit yang sama akibat kolonialisme, oleh ketetapan hati yang sama dalam usaha mempertahankan dan memperkokoh perdamaian dunia. Pada bagian akhir pidatonya beliau mengatakan :Saya berharap konferensi ini akan menegaskan kenyataan, bahwa kita, pemimpin-pemimpin Asia dan Afrika, mengerti bahwa Asia dan Afrika hanya dapat menjadi sejahtera, apabila mereka bersatu, dan bahkan keamanan seluruh dunia tanpa persatuan Asia Afrika tidak akan terjamin. Saya harap konferensi ini akan memberikan pedoman kepada umat manusia, akan menunjukkan kepada umat manusia jalan yang harus ditempuhnya untuk mencapai keselamatan dan perdamaian. Saya berharap, bahwa akan menjadi kenyataan, bahwa Asia dan Afrika telah lahir kembali. Ya, lebih dari itu, bahwa Asia Baru dan Afrika Baru telah lahir!
Pidato tersebut berhasil menarik perhatian dan mempengaruhi hadirin yang dibuktikan dengan adanya usul Perdana Menteri India dan didukung oleh semua peserta konferensi untuk mengirimkan pesan ucapan terimakasih kepada presiden atas pidato pembukaannya.
Pada pukul 10.45 WIB., Presiden Indonesia, Soekarno, mengakhiri pidatonya, dan selanjutnya sidang dibuka kembali. Secara aklamasi, Perdana Menteri Indonesia terpilih sebagai ketua konferensi. Selain itu, Ketua Sekretariat Bersama, Roeslan Abdulgani, dipilih sebagai sekretaris jenderal konferensi.
Sidang konferensi terdiri atas sidang terbuka untuk umum dan sidang tertutup hanya bagi peserta konferensi. Dibentuk tiga komite, yaitu Komite Politik, Komite Ekonomi, dan Komite Kebudayaan. Semua kesepakatan tersebut selanjutnya disetujui oleh sidang dan susunan pemimpin konferensi adalah sebagai berikut :
1. Ketua Konferensi : Ali Sastroadmijojo (Perdana Mentri RI).
2. Ketua Komite Politik : Ali Sastroadmijojo (Perdana Mentri RI).
3. Ketua Komite Ekonomi : Prof. Ir. Rooseno ( Menteri Perekonomian RI).
4. Ketua Komite Kebudayaan : Muhammad Yamin (Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Indonesia).
5. Sekretaris Jendral Konferensi :( Roeslan Abdulgani ( Sekretaris Jendral Kementrian Luar Negeri Indonesia).
Setelah melalui sidang-sidang yang menegangkan dan melelahkan selama satu minggu, pukul 19.00 WIB ( terlambat dari yang direncanakan) tanggal 24 April 1955, sidang umum terakhir konferensi Asia Afrika dibuka. Dalam sidang umum itu dibacakan oleh sekretaris jendral konferensi rumusan pernyataan dari tiap-tiap panitia (komite) sebagai hasil konferensi. Sidang umum menyetujui seluruh pernyataan tersebut kemudian sidang dilanjutkan dengan pidato sambutan para ketua delegasi. Setelah itu, ketua konferensi menyampaikan pidato penutupan dan menyatakan bahwa konferensi Asia Afrika ditutup.
Yang menarik perhatian para peserta konferensi, diantaranya pernyataan yang diajukan oleh Perdana Menteri Indonesia :
 “Where do we stand now, we the peoples of Asia , in this world of ours to day?” (“Dimana sekarang kita berdiri, bangsa Asia sedang berada di tengah-tengah persaingan dunia?”), kemudian pernyataan tersebut dijawab sendiri dengan menyatakan:
 “We have noe indeed at the cross-roads of the historyof mankind. It is therefore that we Prime Minister of five Asian countries are meeting here to discuss those crucial problems whice urge Indonesia to propose that another conference be convened wide3r in scope, between the African and Asian Nations. I am convined that the problems are not only convened to the Asian countries represented here but also are of equal importance to the Afrika and other Asian countries”. (Kita sekarang berada dipersimpangan jalan sejatah umat manusia. Oleh karena itu kita Lima Perdana Menteri negara-negara Asia bertemu disini untuk membicarakan masalah-masalah yang krusial yang sedang dihadapi oleh masyarakat yang kita wakili. Ada beberapa hal yang mendorong Indonesia mengajukan usulan untuk mengadakan pertemuan lain yang lebih luas, antara negara-negara Afrika dan Asia . Saya percaya bahwa masalah-masalah itu tidak terjadi hanya di negara-negara Asia yang terwakili disini, tetapi juga sama pentingnya bagi negara-negara Afrika dan Asia lainnya”).
Konsensus itu dituangkan dalam komite akhir, yang isinya adalah mengenai :
1. Kerjasama ekonomi
2. Kerjasama kebudayaan
3. Hak-hak asasi manusia dan hak menentukan nasib sendiri
4. Masalah rakyat-rakyat yang belum merdeka
5. Masalah-masalah lain
6. Peningkatan perdamaian dan kerjasama dunia
7. Deklarasi tentang peningkatan perdamaian dan kerjasama dunia
Konferensi Asia Afrika diselenggarakan di Bandung 18 – 24 April 1955, diikuti oleh 29 negara yang terdiri dari 5 negara pengundang, 18 negara asia dan 6 negara afrika.
F. Hasil Konferensi Asia Afrika
Hasil konferensi Asia Afrika yang terkenal adalah Dasasila Bandung, yang kemudian menjadi pedoman bagi bangsa-bangsa Asia Afrika dalam menggalang solidaritas dan kerjasama internasional.
Adapun rumusan Dasa sila Bandung dapat kami tuliskan sebagai berikut:
1. Menghormati hak-hak asasi manusia dan menghormati tujuan-tujuan dan prinsip-prinsip dalam piagam PBB.
2. Menghormati kedaulatan dan keutuhan wilayah semua negara.
3. Mengakui persamaan derajat semua ras serta persamaan derajat semua negara besar dan kecil.
4. Tidak campur tangan di dalam urusan dalam negeri negara lain.
5. Menghormati hak setiap negara untuk mempertahankan dirinya sendiri atau secara kolektif, sesuai dengan piagam PBB.
6. (a) Tidak menggunakan pengaturan-pengaturan pertahanan kolektif untuk kepentingan khusus negara besar manapun
(b) Tidak melakukan tekanan terhadap negara lain manapun.
7. Tidak melakukan tindakan atau ancaman agresi atau menggunakan kekuatan terhadap keutuhan wilayah atau kemerdekaan politik negara manapun.
8. Menyelesaikan semua perselisihan internasional dengan cara-cara damai, seperti melalui perundingan, konsiliasi, arbitrasi atau penyelesaian hukum, ataupun cara-cara damai lainnya yang menjadi pilihan pihak-pihak yang bersangkutan sesuai dengan piagam PBB.
9. Meningkatkan kepentingan dan kerjasama bersama.
10. Menjunjung tinggi keadilan dan kewajiban-kewajiban internasional.

 Manfaat Konferensi Asia – Afrika bagi bangsa – bangsa di Asia Afrika
1. Merupakan titik kulminasi dari solidaritas di kalanganya
2. Awal kerjasama baru dan pemberian dukungan yang lebih tegas terhadap perjuangan kemerdekaan
 Manfaat Koferensi Asia – Afrika bagi Bangsa Indonesia
1. Ditandatanganinya persetujuan dwi kewarganegaraan antara Indonesia dan RRC. Seorang yang memegang dwi kewarganegaraan harus memilih salah satu, yaitu menjadi warga negara Indonesia atau RRC. Warga negara yang tidak memiliki dapat mengikuti kewarganegaraan ayahnya.
2. Memperoleh dukungan berupa putusan Konferensi Asia - Afrika mengenai perjuangan merebut Irian Barat.
G. Arti Penting Dan Pengaruh Kaa
 Arti penting dan pengaruh KAA :
1. Merupakan cetusan solidaritas dan kebangkitan bangsa-bangsa Asia Afrika untuk menggalangkan persatuan.
2. Melahirkan kelompok netral yang menjadi penengah Blok Barat dan Blok Timur yang selalu bersaing, sehinggabtimbil gerakan Non Blok.
3. Memberikan harapan bagi bangsa- bangsa pecinta kedamaian dan kerja sama Internasional.
4. Merupakan pendorong bagi perjuangan kemerdekaan bangsa- bangsa di dunia pada umumnya dan Asia Afrika khususnya.

 Pengaruh KAA :
1. Ketegangan dunia menjadi berkurang
2. Amerika Serikat dan Australia mulai berusaha menghapuskan diakriminasi ras.
3. Meningkatkan perjuangan bangsa-bangsa Asia Afrika yang belum merdeka.
4. Tuntutan Indonesia mengenai Irian Barat mendapat dukungan dari negara Asia Afrika.
5. Politik luar negeri bebas aktif Indonesia mulai diikutu oleh negara-negara yang tidak masuk Blok Barat dan Blok Timur.
6. Banyak negara Asia Afrika yang telah merdeka diterima sebagai anggota PBB.
H. Perkembangan Setelah Konferensi Asia Afrika

1. Kabinet Ali Sastroamidjojo II
Perkembangan pelaksanaan polotik dimasa kabinet Ali Sastroamidjojo adalah tidak hanya melakukan perdekatan diri dengan negara-negara Asia Afrika, melainkan pada negara-negara Blok Sosialis pada bulan Maret 1954.
2. Kabinet Burhanudin Harahap
Kabinet dimasa ini berusaha menjalankan politik bebas aktif dengan melakukan pendekatan-pendekatan ke Blok Barat. Selain dengan Australia dan Amerika Serikat, hubungan baik dibina dengan negara kerajaan inggris, Singapura, Maralaya.
Hasil yang diperoleh dari kerja sama tersebut berupa :
a. Bantuan makanan dari Amerika Serikat seharga $96.700.000 berdasarkan perjanjian yang ditandatangani pada tanggal 4 Maret 1956.
b. Memperoleh undangan kenegaraan dari Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Foster dulles yang sebelumnya datang ke Indonesia pada bulan maret 1956.
c. Sebagai kelanjutan hubungan diplomatik pada masa kebinet Alim Sastroamidjojo, Presiden Soekarno mengunjungi Uni Soviet pada bulan Agustus 1956. dalm kunjungan tersebut telah di tandatangani kerja sama dengan memberi bantuan $ 100,000,000. selain itu, di bulan yang sama Presiden melakukan kunjungan cekoslavia dan yugoslavia, kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke RRC di bulan oktober 1956.
Semangat Dasa Sila Bandung telah mendorong beberapa negara untuk memprakarsai diselenggarakannya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Non Blok di Beograd (Yugoslavia). Atas undangan Presiden Yusuf Broz Tito (Yugoslavia), Presiden Gamal Abdul Naser (Mesir), dan Presiden Soekarno (Indonesia). KTT Non Blok I diselenggarakan di Beograt pada tanggal 6 September 1961, yang dihadiri 25 negara hingga saat ini telah diselenggarakan 14 KTT Non Blok, yaitu sebagai berikut :
• KTT Non Blok 1 Beograd, Yugoslavia (6 September 1961).
Membicarakan dalam hal meredakan ketegangan dunia, memelihara perdamaian dunia, dan menjadi penengah antara Blok Barat dan Blok Timur.
• KTT Non Blok II Kairo, Mesir ( 23 Maret 1964)
Membicarakan masalah yang berkaitan dengan kerja sama ekonomi.
• KTT Non Blok III Lusaka, Tanzania (September 1970)
Membicarakan tujuan utama gerakan Non Blok, juga menekankan masalah bagaimana negara-negara berkembang dapat melepaskan diri dari ketergantungan pada negara-negara maju.
• KTT Non Blok IV Al Jazair, ( September 1973)
Disamping membicarakan masalah tentang perdamaian, juga masalah tata ekonomi dunia baru berdasarkan keadilan dan keseimbangan antara negara berkembang dan negara maju.
• KTT Non Blok V Kolombo, Srilangka ( Agustus 1976)
Membicarakan masalah pencegahan persaingan diantara anggota Non Blok dan melanjutkan gerakan Non Blok dan mencegah pertikaian antar anggota.
• KTT Non Blok VI Havana, Kuba (September 1979)
Membicarakan masalah pengaruh blok sosialis masuk kedalam anggota gerakan Non Blok dan mencegah pertikaian antar anggotanya.
• KTT Non Blok VII New Delhi, India ( September 1983)
Membicarakan upaya menyelesaikan persengketaan yang timbul antar negara Non Blok, yaitu perang saudara dan pengaruh kekuatan asing.
• KTT Non Blok VIII Jarace, zimbabwe (September 1086)
Membicarakan masalah-masalah ketertiban dan keamanan serta perdamaian dunia, juga menyangkut masalah hak asasi serta kedaulatan suatu negara.
• KTT Non Blok IX Beograd, Yugoslavia ( September 1989)
Masalah –masalah yang dibahas adalah masalah ekonomi, politik, sosial dan Budaya.
• KTT Non Blok X Jakarta, Indonesia( september 1992)
Pembicaraan berkisar antara lain perang saudara di Yugoslavia dan pengurangan utang negara Non Blok.
• KTT Non Blok XI Kartanegara, Kolumbia ( September 1995)
Pembicaraan berkisar antara lain kerja sama dan utang-utang negara berkembang dan negara maju.
• KTT Non Blok XII Non BlokDirban, Afrika Selatan ( September 2001)
Pembicaraan berkisar pada masalah Demokratisasi.
• KTT Non Blok XIII Puta Jaya, Malasyia ( Febuari 2004)
Pembicaraan berkisar pada invasi Amerika ke Irak dan masalah Timur Tengah.
I. Kilas balik
• 23 Agustus 1953 - Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo (Indonesia) di Dewan Perwakilan Rakyat Sementara mengusulkan perlunya kerjasama antara negara-negara di Asia dan Afrika dalam perdamaian dunia.
• 25 April–2 Mei 1954 - Berlangsung Persidangan Kolombo di Sri Lanka. Hadir dalam pertemuan tersebut para pemimpin dari India, Pakistan, Burma (sekarang Myanmar), dan Indonesia. Dalam konferensi ini Indonesia memberikan usulan perlunya adanya Konferensi Asia-Afrika.
• 28–29 Desember 1954 - Untuk mematangkan gagasan masalah Persidangan Asia-Afrika, diadakan Persidangan Bogor. Dalam persidangan ini dirumuskan lebih rinci tentang tujuan persidangan, serta siapa saja yang akan diundang.
• 18–24 April 1955 - Konferensi Asia-Afrika berlangsung di Gedung Merdeka, Bandung. Persidangan ini dirasmikan oleh Presiden Soekarno dan diketuai oleh PM Ali Sastroamidjojo. Hasil dari persidangan ini berupa persetujuan yang dikenal dengan Dasasila Bandung.

BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Dari pengamatan yang penulis lakukan maupun data yang kami dapatkan, memberikan banyak wawasan dan pengetahuan mengenai konferensi Asia Afrika.Dapat disimpulkan bahwa Konferensi Asia Afrika terlaksan akibat dai berakhirnya perang dunia II yang menimbulkan perang dingin antara Blok Barat dan Blok Timur. Adapun penyebab penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika antara lain :
• Adanya pertentangan antara Blok Brat dan Blok Timur yang mengancam perdamaian dunia.
• Persamaan nasib sebagai negara bekas jajahan atau negara baru merdeka yang memerlukan kerjasama dalam mengerjakan ketinggalan zaman.
• Bangsa-bangsa Asia Afrika perlu menjalin kerjasama dalam mengejar menghadapi masalah pembangunan ekonomi, sosial, pendidikan, dan kebudayaan.
• Adanya politik ras diskriminasi di beberapa negara Afrika.
• Adanya semangat solidaritas menjiwai negara-negara Asia Afrika.
• Bagi Indonesia, Konferensi Asia Afrika merupakan salah satu pelaksanaan politik luar negeri bebas aktif.
Maka dari itu tercetuslah ide untuk diselenggarakannya KAA oleh Ir Soekarno yang akan di sampaikan oleh Ali Sastroamidjojo dalam Konferensi Kolombo dan diterima oleh peserta Konferensi. Di harapkan KAA mempunyai tujuan sebagai berikut :
• Memajukan kerjasama, persahabatan, perhubungan antara bangsa-bangsa Asia Afrika untuk kepentingan bersama.
• Kerjasam dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya.
• Membicarakan dan memecahkan hal-hal yang khusus seperti kedaulatan, diskriminasi, kolonialisme, dan imperialisme.
• Memperbesar peranan negara Asia Afrika dalam forum Internasional dan ikut serta mengusakan perdamaian dunia.
B. Saran
1. Demi tercapainya tujuan studi wisata yaitu mendapat informasi selengkap-lengkapnya maka sebaiknya waktu kunjungan diperpanjang dan ditunjang dengan pemberian selebaran mengenai museum konferensi Asia Afrika dan sejarahnya sehingga dapat digunakan sebagai tambahan pengetahuan juga kenang-kenangan.
2. Sebaiknya pada saat meniliti dimuseum KAA lebih diperpanjang supaya penelitian lebih maksimal dan tidak terkesan tergesa-gesa.
3. Sebaiknya siswa MAN SALATIGA lebih terfokus pada pencarian data yang akan dijadikan penelitian.
4. Sebaiknya juru bicara museum menjelaskan dengan sejelas-jelasnya.
5. Alangkah baiknya apabila kita melakukan sesuatu dengan hati yang ikhlas dan tulus.
6. Siswa MAN SALATIGA harus senantiasa menjaga almamater atau nama baik sekolah.


DAFTAR PUSTAKA

• www. Britishgraphology.org
• www. Fisikaasyik!.com
• www. Intisari.com
• www. Yoursignaturespeaks.com
• Winarno. S. Pengantar Penelitian Ilmiah, Bandung, Tarsito, 1994, hlm. 210
• W. J. S. Poerwardaminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, PT . Dian Tujuh Belas. Jakarta, 1976, hlm. 1136
by: st wahyuni

Apakah katanya cinta?
Ketika mata itu mulai melihat,
Berbahasa,
Membahasakan keindahan yang di pandangnya
Pada dirinya yang disana

Apa katanya cinta?
Ketika hati ini mulai merasa,
Berbicara,
Menyam[aikan kekagumannya
Menggunakan kata-kata yang begitu saja ada indah
Tentang dia yang mulai menyapa

Apa katanya cinta?
Di saat aku mulai suka
Dasaat aku mulai merasa
Disaat aku mulai mencoba
Menggapainya,
Ketika cinta itu semakin dekat
Disisiku,
Bahkan sangat dekat

Apa katanya cinta?
Tapi ternyata cinta cinta belum bisa berbahasa
Tentang hatiku
Tentang hatinya
Cinta masih memilih diam
Bisu……..
Padahal cinta tak hanya diam

DILEMMA REMAJA

by: st wahyuni
DILEMMA REMAJA

Aku manusia…
Aku punya ingin…
Aku bukan robot untuk mu…

Kau tak bisa mengontrol ku
Di setiap hembus nafas ku ada harap ku
Di langkah ku ada harap ku

Lalu dimana pengertian mu…?
Setiap detik kau bunuh mental ku
Mental yang bangun dengan tertatih-tatih

Tapi apa yang kau lakukan..?
Kau hanya bisa merobeknya
Merobek tanpa perasaan

Bimbing aku jika aku salah
Kasihi aku layaknya manusia
Pahami aku dengan tulus

Di saat rasa ingin tahu ku menggebu
Kau menggembok tembok baja itu dengan erat-erat
Hingga… ego keruh menjulur di pikir ku

Ku ingin kesatuan tiu ada
Kasih yang begitu erat
Tanpa harus perang mulut
Untuk sebuah luka

SEPIHAN SESAL

by: st whyuni
SEPIHAN SESAL

Ketika Badai Menghampiri
Angin Luka Begitu Kencang Berhembus Menembus Nadi Ku
Bertautan Merajud Api Yang Begitu Panas
Merapuhkan Puing-Puing Kasih Yang Mulai Keropos

Lidah Itu Menyakitkan Batin Ku
Menggoreskan Luka Yang Begitu Lara
Mengukur Pahitnya Ingin Mu
Menelusuri Jauhnya Masa Lalu Pun Tak Ada Guna

Sedang Ajal Begitu Dekat Mengikuti
Di Setiap Napak Tilas Ego Ku

Tapi Ada Tangan Yang Begitu Indah
Menyapa Ku Dengan Lembut…
Mengerti Ku Dengan Kasih…

Memdidik Ku Dengan Ikhlas Tanpa Pamrih
Kau Sandaran Teduh Bagi Ku
Ibu… Ku Rindu Surgamu Dan Surga-NYA

UNTAIAN KATA UNTUK IBU

by: st wahyuni
UNTAIAN KATA UNTUK IBU

Senandung-senandung merdu terlantun
Dari bibir manismu…..ibu
Petuah tak pernah henti merasuk di jiwaku
Walau kadang tak kuindahkan
Tetapi engkau selalu sanggup tuk ingtkan

Sulaman cinta yang kau taut
Melengkapi hiasan sutra hidupku
Jendela-jendela kasih yang kau buka
Mengizinkanku masuk menari dalam hatimu
Pintu-pintu maaf yang kau gelar
Menunjukkan betapa besar jiwamu

Rangkaian kata yang kau alun
Senyum tulus yang tersimpul
Tatap matamu yang sayu
Sekejap menjadi doa yang indah


Pengertian agung selalu mengalir untukku
Membuatku tenang bu…bagai sunyinya telaga
Kukuhnya sabarmu, tegakkan benteng sukmaku

Ibu…..kau tercipta untukku
Untuk menjagaku, merawatku, mendidikku
Dan kau lakukan semua
Penuh keikhlasan

Aku yakin bu….
Tak ada satu apa pun yang dengan sempurna
Dapat membalas pengorbanan dan perjuanganmu
Selain rahmat, hidayah,dan cinta-Nya




Bu…..saat ini, di hari milikmi ini
Akan kulekatkan keningku di bumi Allah
Untuk mensyukuri anugrah akbar
Ya…..Ibu

Hanya puisi ini yang mampu kupersembahkan
Puisi sayangku kepadamu
Puisi haruku untukmu
Puisi terima kasihku, dan…..
Puisi sembah sungkemku padamu…
Ibu….


Restumu kunantikan tuk terbang menuju surgamu…surga-Nya.

DAMPAK IPTEK BAGI KELANSUNGAN HIDUP MANUSIA

by: dedi mansur
DAMPAK IPTEK BAGI KELANSUNGAN HIDUP MANUSIA

Kita ketahui bahwa sebenarnya sejak dulu teknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi. Sesaeorang menggunakan teknologi karena manusia berakal. Dengan akalnya ia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman dan sebagainya. Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya
Pada satu sisi, perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis, Demikian juga ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktifitas manusia. Ringkas kata kemajuan IPTEK yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. Sumbangan IPTEK terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa IPTEK mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia.
1. Bidang Informasi dan komunikasi
Dalam bidang informasi dan komunikasi telah terjadi kemajuan yang sangat pesat. Dari kemajuan dapat kita rasakan dampak positipnya antara lain:
a. Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun melalui internet
b. Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya dengan melalui handphone
c. Kita mendapatkan layanan bank yang dengan sangat mudah. Dan lain-lain
Disamping keuntungan-keuntungan yang kita peroleh ternyata kemajuan kemajuan teknologi tersebut dimanfaatkan juga untuk hal-hal yang negatif, antara lain.
a. Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris (Kompas)
b. Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet yang bisa disalah gunakan fihak tertentu untuk tujuan tertentu
c. Kerahasiaan alat tes semakin terancam Melalui internet kita dapat memperoleh informasi tentang tes psikologi, dan bahkan dapat memperoleh layanan tes psikologi secara langsung dari internet.
d. Kecemasan teknologi Selain itu ada kecemasan skala kecil akibat teknologi komputer. Kerusakan komputer karena terserang virus, kehilangan berbagai file penting dalam komputer inilah beberapa contoh stres yang terjadi karena teknologi. Rusaknya modem internet karena disambar petir.
2. Bidang Ekonomi dan Industri
Dalam bidang ekonomi teknologi berkembang sangat pesat. Dari kemajuan teknologi dapat kita rasakan manfaat positifnya antara lain:
1. Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi
2. Terjadinya industrialisasi
3. Produktifitas dunia industri semakin meningkat
Kemajuan teknologi akan meningkatkan kemampuan produktivitas dunia industri baik dari aspek teknologi industri maupun pada aspek jenis produksi. Investasi dan reinvestasi yang berlangsung secara besar-besaran yang akan semakin meningkatkan produktivitas dunia ekonomi. Di masa depan, dampak perkembangan teknologi di dunia industri akan semakin penting. Tanda-tanda telah menunjukkan bahwa akan segera muncul teknologi bisnis yang memungkinkan konsumen secara individual melakukan kontak langsung dengan pabrik sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara langsung dan selera individu dapat dipenuhi, dan yang lebih penting konsumen tidak perlu pergi ke toko.
4. Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki.Kecenderungan perkembangan teknologi dan ekonomi, akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan. Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan mengalami perubahan yang cepat. Akibatnya, pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja yang mampu mentransformasikan pengetahuan dan skill sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja yang berubah tersebut.
5. Di bidang kedokteran dan kemajauan ekonomi mampu menjadikan produk kedokteran menjadi komoditi Meskipun demikian ada pula dampak negatifnya antara lain;1. terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan2. Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas yang bermental “instant”.
3. Bidang Sosial dan Budaya
Akibat kemajuan teknologi bisa kita lihat
1. Perbedaan kepribadian pria dan wanita. Banyak pakar yang berpendapat bahwa kini semakin besar porsi wanita yang memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam dunia bisnis. Bahkan perubahan perilaku ke arah perilaku yang sebelumnya merupakan pekerjaan pria semakin menonjol.Data yang tertulis dalam buku Megatrend for Women:From Liberation to Leadership yang ditulis oleh Patricia Aburdene & John Naisbitt (1993) menunjukkan bahwa peran wanita dalam kepemimpinan semakin membesar. Semakin banyak wanita yang memasuki bidang politik, sebagai anggota parlemen, senator, gubernur, menteri, dan berbagai jabatan penting lainnya.
2. Meningkatnya rasa percaya diriKemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan fenomena yang menarik. Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh. Bangsa-bangsa Barat tidak lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa Asia.
3. Tekanan, kompetisi yang tajam di pelbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras Meskipun demikian kemajuan teknologi akan berpengaruh negatip pada aspek budaya:
 Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin dalam rohani”.
 Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti gotong royong dan tolong-menolong telah melemahkan kekuatan-kekuatan sentripetal yang berperan penting dalam menciptakan kesatuan sosial. Akibat lanjut bisa dilihat bersama, kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja dan pelajar semakin meningkat dalam berbagai bentuknya, seperti perkelahian, corat-coret, pelanggaran lalu lintas sampai tindak kejahatan.
 Pola interaksi antar manusia yang berubah Kehadiran komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah pola interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan dengan telpon telah membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar. Program internet relay chatting (IRC), internet, dan e-mail telah membuat orang asyik dengan kehidupannya sendiri. Selain itu tersedianya berbagai warung internet (warnet) telah memberi peluang kepada banyak orang yang tidak memiliki komputer dan saluran internet sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui internet. Kini semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya sendirian dengan komputer. Melalui program internet relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik mengobrol dengan teman dan orang asing kapan saja.
4. Bidang Pendidikan
Teknologi mempunyai peran yang sangat penting dalam bidang pendidikan antara lain:
1. Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru bukannya satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.
2. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.

3. Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka
Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.Disamping itu juga muncul dampak negatif dalam proses pendidikan antara lain:
 Kerahasiaan alat tes semakin terancam Program tes inteligensi seperti tes Raven, Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk.. Implikasi dari permasalahan ini adalah, tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui internet tersebut.
 Penyalah gunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal. Kita tahu bahwa kemajuan di badang pendidikan juga mencetak generasi yang berepngetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. Contonya dengan ilmu komputer yang tingi maka orang akan berusaha menerobos sistem perbangkan dan lain-lain.
5. Bidang politik
1. Timbulnya kelas menengah baru Pertumbuhan teknologi dan ekonomi di kawasan ini akan mendorong munculnya kelas menengah baru. Kemampuan, keterampilan serta gaya hidup mereka sudah tidak banyak berbeda dengan kelas menengah di negara-negera Barat. Dapat diramalkan, kelas menengah baru ini akan menjadi pelopor untuk menuntut kebebasan politik dan kebebasan berpendapat yang lebih besar.
2. Proses regenerasi kepemimpinan. Sudah barang tentu peralihan generasi kepemimpinan ini akan berdampak dalam gaya dan substansi politik yang diterapkan. Nafas kebebasan dan persamaan semakin kental.
3. Di bidang politik internasional, juga terdapat kecenderungan tumbuh berkembangnya regionalisme. Kemajuan di bidang teknologi komunikasi telah menghasilkan kesadaran regionalisme. Ditambah dengan kemajuan di bidang teknologi transportasi telah menyebabkan meningkatnya kesadaran tersebut. Kesadaran itu akan terwujud dalam bidang kerjasama ekonomi, sehingga regionalisme akan melahirkan kekuatan ekonomi baru

KESIMPULAN
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Perkembangan teknologi memang sangat diperlukan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun manusia tiudak bisa menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa teknologi mendatangkan berbagai efek negatif bagi manusia.
Oleh karena itu untuk mencegah atau mengurangi akibat negatif kemajuan teknologi, pemerintah di suatu negara harus membuat peraturan-peraturan atau melalui suatu konvensi internasional yang harus dipatuhi oleh pengguna teknologi.

RENUNGAN

BY: MY FRIEND
Kala terjaga dilelapnya malam
Suara bisikan menggugah keheningan
Menggerakkan raga
Menuntun sanubari
Bersujud dalam keridha-anNya

Rupa-rupa wajah berkelibat
Menyibak irama kehidupan nan nestapa
Dalam haru dan senyap
Hati merintih… Mendesau…
Dalam tangis dan lara

Apakah daya tanpa Sang Kuasa ?
Apakah bahagia dalam kenistapaan derita ?
Bangun ! Bangunlah !
Bingkai ketenangan menjelma
Usai kegundahan nurani
Dalam renungan seribu puji

SISTEM PENDIDIKAN

by: dedi mansur

KATA PENGANTAR

` Alhamdilillah puji syukur terhadap Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat taufik hidayah serta inayah-NYA kepada kita semua, seta tak lupa shlawat serta salam kita limpahkan kepada tujunjungan Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan safaat-NYa diyaumul kiyamah nanti. Dengan penuh tanggung jawab ahirnya makalah ini terselesaikan tepat pada waktunya yang tidak mendapat halangan apapun. Demi memenuhi tugas semerter kuliah mata pelajaran ILMU PENDIDIAKAN demi kemandirian setiap mahasiswa. Saya pun menjadi lebih mengerti apa saja yang terdapat dalam dunia pendidikan kita ini. Namun dalam kenyataannya sangat berbeda dengan yang ada dalam setiap buku yang saya baca yang menjadi rujukan materi untuk pembuatan makalah ini, terutama dalam pencapaian hak-hak peserta didik yang layak.

BAB I
PENDAHULUAN

Dalam dunia pendidikan kita banyak yang kurang memenuhi kelayakan serta belum mencapai harapan serti yang kita harapkan. Dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Negara ktia ini kita harus memperbaiki pendidik yang lebih professional dalam pencapaian tujuan dalam dunia pendidikan yang berdasarkan tujuan nasional yang harus di capai.
Dalam pembahasan ini, penulis menjelaskan topik-topik yang sudah diatur oleh akademik yang tertulis dalam silabus. Dan semua itu adalah unsur yang sangat mempengaruhi pendidikan
1. Ilmu pendidikan sebagai disiplin ilmu.
2. Pengertian pendidikan, pengajaran, dan pembelajaran.
3. Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan.
4. Aspek-aspek pendidikan.
5. Aliran/teori pendidikan.
6. Lembaga pendidikan.
7. Peserta didik.
8. Pendidik.
9. Alat, isi dan metode pendidikan.
10. Lingkungan pendidikan.
11. Pendidikan sepanjang hayat.
12. Sistem pendidikan Nasional.

Dalam pendidikan harus memperkatikan aspek-aspek yang diatas kare bila ada salah satu yang tidak diperhatikan maka pendidikan kita akan berantakan, maka semua aspek diatas harus berkesinambungan dan saling bekerja sama demi terwujudnya tujuan pendidikan dinegara kita ini.

BAB II
PENGERTIAN PENDIDIKAN, PENGAJARAN
DAN PEMBELAJARAN

A. Pendidikan
Pendidikan dan mendidik jika kita lihat sekilas maknanya pasti sama namun sebenarna beda, tapi keduanya sangat berkaitan satu dengan satunya yang sangat erat, karena pendidikan adalah sebagi sarana dan prasarana sedangkan mendidik itu sebagai pelaksana dari pendidikan tersebut.
Pendidikan adalah lembaga dan usaha pembangunan bangsa dan watak bangsa. Pendidikan yang demikian mencakup ruang lingkup yang amat komperehensif, yakni pendidikan kemampuan mental pikir ( rasio, intelek), kepribadian manusia seutuhnya. Untuk membina kepribadian demikian jelas memerlukan rentangan waktu yang relative panjang bahkan berlangsung seumur hidup. Mendidik adalah membentuk budi pekerti dan watak anak-anak atau dapat dikatakan dengan pendidikan guru berusaha untuk membentuk kesusilaan pada anak.

B. Pengajaran
Sedangkan yang dimaksud dengan pengajaran adalah memberikan pengetahuan atau melatih kecakapan-kecakapan atau keterampilan-keterampilan kepada anak-anak. Jadi dengan mengajar guru berusaha membentuk kecerdasan dan ketangkasan anak. Sehingga dapat ambil kesimpulan bahwa ‘pendidikan’ lebih luas dari pada pengajaran, pendidikan merupakan pendidikan keseluruhan, merupakan pembentukan kepribadian. Pendidikan meliputi segala usaha yang dilakukan dalam hal mendidik.
Selain siswa mendapat pendidikan atau pengembangan inteligennya, seorang siswa pundituntut untuk mengembangkan bakat-bakat yang dimilikinya, menggali apa yang terpendam dari diri siswa, supaya dalam tindakan dalam setiap hal, seorang bisa menghadapinya dengan penuh percaya diri serta dengan pertimbangan yang matang.


C. Pembelajaran
Pembelajaran sendiri merupakan suatu proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar . Yang interaksi ini melalui bernacan-nacan kegiatan yang dilakukan antara siswa dan sang guru, diantaranya adalah proses evaluasi, kegiatan belajar mengajar dan berbagai kegiatan yang dilakukan antara guru dan siswa untuk mewujudkan tujuan pendidikan.
Dalam bukunya Dr. H. Syaiful Sagala, M. Pd. Yang berjudul Konsep Dan Makna Pembelajaran. Pembelajaran adalahmembelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran adalah komunikasi dua arah, mengajar yang dilakukan oleh pihak guru sebagi pendidik, sedangkan belajar yang dilakukan para pesrta didik atau murid. Menurut Coray (1986:195) pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tetentu dlam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tetantu, pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan.
Siswa sudah mendapat pendidikan dalam banyak hal serta diajarkan bagaimana menggunakan atau mengembangkan bakatnya, setelah itu anak didik dicoba atau dites bagaimana menghadapi secara langsung permasalahan-permasalahan yang dihadapai masyarakat, serta anak didik diharapkan mengetahui yang dibutuhkan oleh masyarakat, dan bagai mana cara menanggapi setiap masalah.

BAB III
DASAR, TUJUAN, DAN FUNGSI PENDIDIKAN

A. Dasar Pendidikan
Dalam pendidikan nasional di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

B. Tujuan Pendidikan
Salah satu tujuan dari prndidikan “berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Sangat penting bagi pendidik untuk mengetahuai apakah tujuan pendidikan itu? Dan kapan pendidikan itu berahir? Menurut Prof. Dr. M.j. Langeveld kedewasaan adalah tujuan pertama dari pendidikan masih banyak orang yang belum dapat mengurusi dirinya sendiri mereak menganggap bahwa mereka adalah tanggung jawab orang tuanya masing-nasing. Dengan ini para pendidik bertugas “membawa aanak didik dengan penuh rasa tanggung jawab ke arah kedewasaan.” Kedewasaan ini harus dewasa jasmani dan rohani.
Menurut Prof. Dr. M. j. Langeveld membedakan 6 tujuan didalam pendidikan:
1. tujuan umum
2. tujuan khusus
3. tujuan seketika
4. tujuan sementara
5. tujuan tidak lengkap
6. tujuan perantara
1. Tujuan Umum: tujuan yang sering disebut juga sebagai tujuan ahir, tujuan total, atau tujuan lengkap, yang pada ahirnya yang akan dicapai oleh pendidik terhadap peserta anak didik, membawa anak yang adar akan tanggung jawabnya terhadap kedewasaannya.
2. tujan khusus: tujuan ini trermasuk penjelasan dari tujuan umum. Unutk menuju tujuan umum tersebut karakter anak didik satu sama lain tidak sama atau berbeda.hal ini etrgantung tergantung dari beberapa kejadian antara lain:
 tergantung sifat dan bakat dari anak didik
 tergantung dari kemungkinan keluarga atau lingkunagan dari anak didik
 tergang pada tujuan masyarakat dari anak didik
 tergantung pada kesanggupan dari anak didik
 tergantung pada lembaga pendidikan
3. Tujuan Insidentil: merupakan tujuan tersendiri yang bersikap seketika (momentil)
Contoh: suatu seketika pendidik memanggil anak didik untuk maka malam bersamam diusahakan supaya sungguh-sungguh untuk datang. Pada ketika itu memepunyai tujuan supaya dapat makan bersama denagn tertib dan sopan. Sehingga memepunayi tujuan supaya anak belajar dengan teratur. Jadi kejadian ini tidak mempunyai tujuan apa-apa yang mengandung pembelajaran.

4. tujuan sementara: tujuan ini merupakan tempat berhenti atau tempat istirahat di dalam perjalanan dalam menempuh tujuan umum.
Contoh: belajar bicara, belajar berjalan, yang mempunyai hubungan erat denganmasa perkembangan anak.
5. tujuan tidak lengkap: tujuan ini mempunyai hubungan dengan aspek kepribadian manusia, sebagai fungsi kerohanian kepada bidang-bidang etika, bidang keagamaan, estetika dan sikap sosisal daripada orang itu.
6. tujuan perantara: tujuan ini sama dengan tujuan sementara, tetapi khusus mengenai pelaksanaan tehnis daripada tugas belajar. Misalnya belajar membaca, menulis yang seolah-olah terlepas dari tujan ahir.
Keenam tujuan tersebut dapat kita sedrhanakan dalam (tujuan umum).

Peta tujuan-tujuan pendidikan


























C. Fungsi Pendidikan
Peranan pendidikan dalam hidup dan kehidupan masnusia terlebih jaman sekarang sering disebut jaman cybematica, bahwa pendidikan diakui sebagai satu kesatuan (education as power) yang menentukan prestasi dan produktivitas dibidang yang lain, karena menurut Theodore Brameld bahwa: pendidikan sebagai kekuatan berarti mempunyai kewenangan dan cukup kuat bagi kita, bagi rakyat banyak untuk menentukan satu dunia yang macam apa yang kita inginkan dan bagaimana mencapai dunia semacam itudan tidak ada satu fungsi dan jabatan dalam masyarakat tanpa melalui pendidikan. Namun pendapat dari Robert W. Richey yang di tuliskan dalam bukunya planning for teaching and introduction to education, bahwa astilah pendidikan berkenaan dengan fungsi yang luas dari pemeliharaan dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat terutama membawa warga masyarakat yang baru mengenai tanggung jawab bersama di dalam masyarakat, di dalam masyarakat yang kompleks, fungsi pendidikan ini mengalami proses spesialisasi dan melembaga dengan pendidikan formal yang senantiasa tetap berhubungan dengan proses pendidikan informal di luar kelas . Jadi pendidikan melaksanakan tugas fungsi seluruh aspek kebutuhan hidup untuk mewujudkan potensi manusia sebagai aktualitas sehingga mampu menjawab tantangan dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh umat manusia dalam dinamika hidup dan perubahan yang terjadi pada masa-masa yang akan datang.
Pendidikan nasional juga harus berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangasa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.


BAB IV
ASPEK-ASPEK PENDIDIKAN

Adapun aspek pendidikan yaitu jasmani dan rohani. Aspek pendidikan rohani ini ada lima bagian dalam penunjangannya yaitu pendidikan kecakapan, ketuhanan, kesusilaan, keindahan, dan kemasyarakatan . Agar dalam menghadapi setiap masalah pendidikan seperti tugas-tugas sekolah, lingkungan masyarakar dan lain-lain.
watak atau karaktristik yang diharapkan sebagai warga NKRI ini yaitu berkepribadian yang lengkap, utuh dan menyeluruh. Berikut ini adalah aspek-aspek pendidikan antara lain meliputi:

1. Pendidikan Agama (Iman, Aqidah)
Aspek ini merupakan pondasi bangunan kepribadian seorang muslim yang sempurna. Pendidikan agama mutlak diperlukan karena ia akan menjadi motivasi serta dasar dari tingkah laku dari sikap dan perilaku seseorang. Aspek ini dapat dipelajari di mana saja serta dengan cara dan metode mudah dan tidak dipersulit dalam agama islam

2. Pendidikan Ibadah
Aspek ini sudah memiliki aturan dan cara pelaksanaanya sendiri yang sudah ditentukan. Pemantauan terhadap pendidikan ibadah ini akan membentuk watak siswa menjadi lebih disiplin dan tertib serta mentaati oeraturan yang ada dalam agama, sekolah maupun dalam masyarakat.

3. Pendidikan Akhlak
Aspek lebih ditekankan pada pendidikan terhadap sikap nyata seseorang dalam menyikapi dan menghadapi berbagai persoalan hidup ini. Pembentukan akhlak tidaklah mudah karena memerlukan proses yang lama. Apabila dipantau dengan baik akan menuai hasil yang sangan memuaskan
4. Pendidikan Akal
aspek ini lebih dititik beratkan pada terbentuknya keahlian intelekual/inteligensi/kecerdasan seseorang. Bagaimana seseorang pandai menggunakan akal dan fikirannya untuk kemajuan, perkembangan, serta memecahkan masalah dalam kehidupan yang dihadapinya.

5. Pendidikan Sosial Kemasyarakatan
Membentuk seseorang menjadi bersifat social, Bisa bergaul dengan berbagai macam tipe orang dan memiliki cukup empathi dan mampu membagi cintanya bagi orang-orang di sekitarnya.

6. Pendidikan Jasad/ fisik
selain memiliki keimanan, kecerdasan atau inteligensi, pergaulan sosial yang kuat, tetapi tanpa fisik yangkuat maka semua itu akan menjadikan seorang menjadi ketidak senpurnaan dalam menjalani kehidupan ini.

7. Pendidikan Kejiwaan/ Mental
Pendidikan kejiwaan/ metal yang kuat akan melahirkan siswa yang tangguh dan tak pernah mendramatisir keadaan. Dalam menghadapi berbagai cobaaan dalam hidup, siswa yang tangguh juga harus memiliki jiwa atau mental membaja yang tidak pernah jatuh oleh hal-hal yang remeh tau hal yang sepele dan cengengsehingga membuat dirinya menjadi jatuh dalam menghadapi cobaan hidup.

8. Pendidikan Perbuatan/ Amal
Ilmu yang banyak tanpa diamalkan tidaklah berarti. Oleh karenanya setiap siswa harus diajarkan untuk mengamalkan ilmu yang didapatkan karena ilmu yang didapatkan dan diamalkan akan melekat terus di dalam fikirannya sanpai sepanjang hayat.

pendidikan harus menyeluruh dalam membentuk siswa yang di indinkan, serta mencakup aspek-aspek diatas, serta keterlibatan/kerjasama semua pihak, dirinya, orang terdekatnya (orang tua, teman, dan sebagainya), serta lingkungannya.
Kontek dalam film lascar pelangi ini sangat berkenaan atau relevansi dengan aspek pendidikan diatas. Bahwa dalam film lascar pelangi agama punsangat kental, ibadah pun telah diperlihatkan dalam shalat berjamaah yang dilakukan disekolah yang di imami oleh pak Harfan sendiri, Akhlak pun sopan santun kepada orang lain, akal meraka pun Lintang yang dijuluki sebagai Einstin,


BAB V
ALIRAN ATAU TEORI PENDIDIKAN

Sejalan dengan perkembangan zaman, pendidikan memiliki nuansa berbeda antara daerah satu dengan daerang yang lain. Usaha pendidikan dilakukan atau diusahakan manusia berdasarkan keyakinan tertentu. Keyakinan ini didasarkan atas suatu pandangan, baik filosofis maupun teorotis (ilmiah). Keyakinan ini disebut para ahli sebagi hukum-hukum dasar atau teori-teori pendidikan. Teori ini dipandang sebagai ide-ide dalam filsafat pendidikan yang meliputi :
1. Teori (Hukum) Emperisme
Ajaran emperisme yang dipelopori oleh John locke (1632-1704) mengajarkan bahwa perkembangan pribadi ditentukan oleh factor-fsktor lingkungan, terutama pendidikan. John Locke berkesimpulan bahwa tiap individu seabagi kertas putih, dan lingkunga itulah yang “menulis” kertas putih itu. Teori ini terkenal sebagai teori Tabularasa dan teori Empirisme. Bagi John Locke factor pengalaman yang berasal dari lingkungan itulah yang menentukan pribadi seseorang. Karena lingkungan itu yang relative dapat diatur dan dikuasai manusia, maka teori ini bersifat optimis dengan tiap-tiap perkembangan pribadi.

2. Teori (Hokum) Nativisme
Ajaran filsafat Nativisme yang dapat digolongkan filsafat idealisme berkesimpulan bahwa perkembangan pribadi hanya ditentukan oleh factor hereditas, factor dalam yang berarti kodrati
Tokoh Nativisme ini, Arthur Schopenhauer (1788-1860) menganggap factor pembawaan yang bersifat kodrati dari kelahiran, yang tidak dapat diubah oleh pengaruh alam sekitar atau pendidikan itulah kepribadian manusia. Tampa potensi-potensi hereditas yang baik, seorang tidak mungkin mencapai tingkat yang dikehendaki, meskipun pendidikan yang diberikan secara maksimal.
Ajaran ini dapat dianggap sebagai aliran pesimistis, karena menerima kepribadian sebagimana adanya, Tanpa kepercayaan adanya nilai pendidikan yang bisa merubah kepribadian itu sendiri.

3. Teori (Hukum) Konvergensi
Kedua aliran diatas memiliki pandangan yang kuat, namun keduanya kurang realistis. Oleh karenanya, perkembangan pribadi yang sesungguhnya adalah hasil kerjasama antara factor internal (potensi-hereditas) dan factor eksternal. Teori ini dikemukakan oleh William Stern (1971-1938)

Ketiga teori dasar diatas dikenal sebagi asas-asas fisafat pendidikan aliran empirisme, idealisme, dan realisme. Pada umumnya setiap teori mempunyai anutan atau penganut sendiri. Tetapi dengan seiring perkembangan zaman ilmu pengetahuanmodern agaknya teori konvergensi lebih realistis, sehingga ahli-ahli pendidikan banyak yang menganut.
Konsekuensi pandangan teori Nativisme sepintas lalu mengabaikan peranan pendidikan. Tetapi sebenarnya, sebagai aliran yang mendasarkan atas perkembangan kepribadian atas potensi hereditas. Aliran Empirisme adalah aliran yang secara nyata mengutamakan peranan vital pendidikan, termasuk progesivisme sebagai Empirisme Radikal. Hanya pendidikan khususnya, dan lingkungan yang baik yang mampu membin pribadi yang ideal. Demikian juga dengan aliran Relisme, teori Konvergensi, misalnya, yang berpendirian bahwa bagaimanapun baiknya potensi hereditas, masih harus dilengkapi dengan likungan dan pendidikan yang baik unutk membina pribadi yang ideal

BAB IV
LEMBAGA-LEMBAGA PENDIDIKAN

A. Pengertian
Lembaga adalah badan atau yayasan yang bergerak dalan bidang penyenggaraan pendidikan. Bila kita teliti mulai dari masyarakat dan kebudayaan yang sederhana, maka lembaga-lembaga pendidikan itu meliputi:
1. keluarga atau rumah tangga atau orang tua, sebagaimana wujud kehidupan sosial yang asasi; sebagai unit kehidupan bersama manusia yang terkecil. Keluarga adalah lembaga kehidupan yang asasi dan alamiah, yang pasti secara alamiah dialami oleh kehidupan seorang manusia;
2. masyarakat, yakni lingkungan sosial yang ada disekitar keluarga itu: kampung, desa, marga ataupun pulau.

Kedua bentuk lembaga tersebut mengalami perkembangan sesuai dengan kemajuan kebudayaan manusia. kemudian kita mengenal dengan adanya strukturkelembagaan artinya masyarakat yang yang lebih maju mempunyai tata susunan yang lebih rumit(kompleks), karena masyarakat yang lebih maju itu mengadakan pembagian tugas atau tanggungjawab fungsi-fungsi kehidupan.
Antara keduanya pula subsistem yang diciptakan oleh kebudayaan suatu masyarakat menurut kebutuhan dan perkembangannya, subsistem tersebut adalah sekolah sebagai lembaga pendidikan formal.
Setiap manusia akan mengalami perkembangan dalam tiga lembaga(keluarga, sekolah, masyarakat). Ahli pendidikan Dr. Ki Hajar Dewantara menganggap ketiga lembaga pendidikan ini sebagi Tri Pusat Pendidikan. Artinya, tiga pusat pendidikan yang secara bertahab dan terpadu mengemban tanggungjawab pendidikan bagi generasi mudanya. Kemudian asas ini dijadiakn kebijakan Negara kita yang termuat dalam GBHN tahun 1978 yang menetapkan”endidikan yag berlansung seumur hidup dan dilaksanakan didalam lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat. Karena itu pendidikan adalah tanggungjawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.” Orientasi Tri Pusat Pendidikan yang bersifat wajar (alamiah, sesuai dengan kenyataan dalam kebudayaan manusia

B. Macam-Macam Lembaga Pendidikan
1. Lembaga Keluarga
Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat terbentuk berdasarka sukarela dan cinta asasi antara dua sobjek manusia (suami-istri). Serta yang didasarkan pada asas cinta yang asasi ini lahirkan anak sebagai generasi bangsa. Dikatakan oleh Dr. Ki Hajar Dewantara agar orang mengabdi (sebagaio pendidik) kepada anaknya.
2. Lembaga Sekolah
Ketika anak berusia 4-6 tahun, dipercayakan oleh keluarganya untuk didik oleh suatu lembaga pendidikan atau sekolah. Lembaga sekolah ini merupakan penerus pembinaan yang telah di letakkan dasar-dasarnya dalam lingkungan keluarga dan sekolah pun menerima tanggung jawab pendidikan berdasaekan kepercayaan keluarga.
3. Lembaga Masyarakat
Ada dua pendapat yentang lembaga pendidikan masyarakat ini:
 Sebagi tata betuk suatu kehidupan social dengan tata nilai dan tata budaya sendiri, yaitu wadah dan wahana pendidikan; medan kehidupan manusia yang majemuk, manusia berada dalam multi-komplek antara hubungan dan antara aksi di dalam masyarakat itu.
 Organisasi kehidupan bersama, yang secara makro adalah tata Pemerintahan. Dalam hal ini masyarakat adalah lembaga atau perwujutan subjek pengelola dan kepemimpinan bersama. Yaitu masyarakat dengan fungsi pengelola menerima kepercayaan dan tanggungjawab dari dan untuk masyarakat


C. Tanggung Jawab Lembaga-Lembaga Pendidikan
Kelahiran dan kehadiran seorang anak dalam keluarga secara alamiah memberikan adanya tanggungjawab dari pihak orang tua. Tanggungjawab ini didasarkan atas motivasi cita kasih. Tanggungjawab keluarga terhadap anaknya sebagai generasi muda dan generasi penerus dapatlah kita jabarkan bagaimana rasional pola tanggungjawab itu dalam ketiga lembaga tersebut.
1. Tanggung jawab keluarga
 Dorongan/ motivasi cinta dan kasih yang menjiwai hubungan antara orang tua dan anak
 Dorongan/ motivasi kewajiban moral, sebagai konsekuensi kedudukan orang tua terhadap keturunannya
 Tanggungjawab social sebagai bagian dari keluarga, yang pada gilirannya menjadi bagian dari masyarakat, bangsa negaranya, bahkan kemanusiaan.

2. Tanggung jawab Sekolah
 Tanggung jawab formal kelembagaan yang sesuai dengan fungsi dan tujuan yang ditetapkan oleh undang-undang yang berlaku.
 Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi, tujuan dan tingkat pendidikan. Yang dipercayakan kepadanya oleh masyrakat dan negara
 Tanggung jawab fungsional, ialah tanggung jawab professional pengelola dan pelaksana pendidikan (guru dan para pendidik) yang menerima ketetapan ini berdasarkan ketentuan-ketentuan jabatannya.

3. Tanggung jawab Masyarakat
masyrakan dlam hal ini yang dimaksud adalah pemerintah tingkat pusat dan daerah merupakan perwujudan masyarakat bangsa dan Negara. Tanggungjawab ini meliputi:



 tanggungjawab kenegaraan dan kemasyarakatan yang wujudnya berupa motivasi utuk melestarikan tegaknya kemerdekaan bangsa dan Negara. Tanggung jawab ini mencakup pembinaan kesadaran nasional, berideologi nasional dan berkontruksi.
 Tanggungjawab struktural kelembagaan yakni sebagai wujud tata kelembagaan Negara dengan masing-masing aspek dan tanggung jawabnya. Yaitu sebagai tanggung jawab yuridis konstitusional.

Lembaga-lembaga dalam film ini sangatlah kurang dalam memperhatikan pendidikan yang ada terutama pemerintahan dan warga yang semula tidak mau membantu dalam perbaikan sekolah SD Muhammadiyah itu. SD itu dibandingkan dengan SD PM Timah sangatlah berbade jauh. Lembaga keluarga pun kurang mendukung karena keinginan orang tua mereka adalah bekerja namun sebagian ingin anakny sekolah.


BAB VII
PESERTA DIDIK

A. Pengertian Peaserta Didik
Anak didik / peserta didik ialah seorang anak yang selalu mengalami perkembangan sejak terciptanya sampai meninggal dan perobahan-perobahan itu terjadi secara wajar. Anak itu harus dididik, karena pada hakekatnya anak itu termasuk makhluk susila, ia mempunyai benih-benih sebagai makhluk susila dan tanpa pendidikan ia tidak dapat mencapai tingkat kesusilaan. Ank menurut sifatnya dapat dididik, ada bakat-bakat dan disposisi-disposisi yang memungakan pendidikan.
Peserta didik adalah anak yang sedang berkembang mengenai ilmu, jiwa, serta penguasaan diri terhadap lingkungan social.

B. Kewajiban Peserta Didik
Setiap peserta didik mempunyai hak dan kewajiban masing-masing, hak setiap peserta didik antara lain:
 Mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama.
 Mendapat pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.
 Mendapat beasiswa bagi yang berprestasi yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya.
 Mendapat biaya pendidikan bagi meraka yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya
 Pindah krprogam pendidikan pada jalur dan satuan pendidikan yanga lian yang setara,.
 Menyelesaiakn progam pendidika sesui dengan kecepatan belajar masing-masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan.

C. Kewajiban Setiap Peserta Didik
 Menjaga norma-norma pendidikan untuk menjain kelangsungan proses dan keberhasilan pendidikan.
 Ikutmenanggung biaya penyalenggaraan pendidik, kecuali bagi peserta didik yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
 Warga Negara asing dapat menjadi peserta didik pada satuan pendidikan yang diselenggarakan dalam wilayang NKRI.

Guru dalam film ini sangatlah kurang diperhatikan karena gaji pun tidak tentu. Pak Harfan pun bekerja keras dengan Bu Muslimah dalam kegiatan belajar mengajar. Apa lagi pengorbanan Pak harfan dan Bu Muslimah setelah ditinggalkan oleh Bakhri. Setelah Pak Harfan Bu Muslimah pun sendiri dalam mkendidik laskar pelangi, tanpa upah dari siapa pun. Bu Muslimah pun dalam melakukan kegiatan belajar mengajar belum menikah. Bu Muslimah pun dengan penuh kesabaran dalam mengajar.


BAB VIII
PENDIDIK

A. Pengertian Pendidik
Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan .
Dalam buku yang berjudul ’psikologi belajar dan mengajar’, guru adalah pribadi kunci di kelas karena besar pengaruhnya terhadap prilaku dan belajar para siswa, yang memilikia kecenderungan meniru dan beridentifikasi. Hal-hal yang mempengaruhi antara lain adalah otoritas akademis dan nonakademis, kesehatan mental, kesenangan, cita-cita dan sikapsuasana yang diciptakan oleh guru, dan tindakan-tindakannya
Seorang pendidik yang ideal harus mempunyai beberapa syarat antara lain : (yang dimaksud subjek didik dibahasan ini adalah siswa):
1. Perhatian dan kesenangan pada subjek didik;
2. Kecakapan merangsang subjek didik untuk belajar dan mendorong untuk berfikir;
3. Simpati;
4. Kejujuran dan keadilan;
5. Sedia menyesuaikan diri dan memperhatikan orang lain;
6. Kegembiraan dan antusiasme;
7. Luas perhatian;
8. Adil dalam tindakan;
9. Menguasai diri;
10. Menguasai bahan ajar/ilmu.

Seorang yang mempunyai tugas prndidik harus mempunyai kesenangan bekersasama dengan orang lain untuk kepentingan orang lain juga. Tugas pendidik sangatlah berat sehingga diadakan persiapan-persiapan yang cukup. Serta diperiksa apakah calon pendidik sungguh berbakat, keadaan jasmani harus sehat, baik dalam menggunakan bahasa yang sopan, mempunyai kepribadian yang baik dan kuat.
Sebagai seorang guru atau pendidik harus disenangi dan disegani para anak didik. Jangan sampai anak didik menjadi takut padanya atau terlalu berani. Serta emosi harus stabil, sebab nanti akan bermacam-macam anak didik. Hubungan antara pendidik dan peserta didik sebaiknya harus senang kepada anak didik dan dengan penuh rasa tanggungjawab dan penuh obyektif rasa bersikap ramah, adil, jujur menuju kesejahteraan anak didik.
Kontek dalam film laskar pelangi siswa yang disebut laskar pelangi sangatlah istimewa, saat Bu Muslimah menjadi guru yang pertama kali harun telah menyelamatkannya, serta lintang murid pertama Bu Muslimah yang datang hanya dengan surat pengantar dari orang tuanya yang pekerjaannya nelayan dari negri pesisis yang perjuangannya sangatlah luar biasa, dia mengayuh sepeda dari rumaknya 80 Km setiap masuk sekolah apa lagi dia menunggu buaya yang lewat.

BAB IX
ALAT, ISI, DAN METODE PENDIDIKAN
A. ALAT
Alat pengajara adalah segala alat yang dapat menunjang keefektifan dan efesiensi pengajarang. Alat pengajaran ini ada orang yang menyebut sarana belajar atau sarana pengajara. Alat pengajaran ini juga termasuk bagian dari sumber pengajaran karena dapat mempengaruhi tingkah laku sisiwa.
Dan apabila diantur, dirangcang, dan digunakan secara tepat, alat pengajaran dapat mempermudah dan meempercepat serta meningkatkan keefektifan pencapaian tujuan pengajaran.
Alat pengajaran ini ada yang bersifat umum, dapat digunakan dalam pengajaran berbagai bidang studi, juga ada yang khusus untuk konsep tertentu. Alat pengajaran yang bersifat umum antara lian: papan tulis, papan panel, papan magnetik (papan putih). Adapun alat pengajaran yang digunakan dalam xidang tertentu antara lain: balok, kerucut, jajaran genjang. Kemudian unutk bidang studi olmu pengetahuan alam umpamanya; labu bakar untuk pengenceran, avometer untuk pengukurang arus listrik dan tegangan listrik, barometer untu mengukur tekanan udara, termometer untuk mengukur suhu, gelas kimia, pipet tetes.alat pengajaran ini dapat dibuat oleh guru sendiri karna bahan dan alatnya mudah didapat, akan tetapi banyak alat pengajarang yang pembuatannya diluat batas kemanpuan guru sehingga dapat didatangkan dari luar atau beli ditoko-toko.
Alat-alat yang ada dalam film laskar pelangi sangatlah kurang memadai, seperti kapur mereka pun harus menghutang, tempat belajar atau sekolah atapnya yang sudah bocor saat hujan mereka harus belajar di luar sekolah., mau rubuh, kursi pun kakinya harus di sambung lagi dengan kayu.





B. ISI
Isi pendidikan juga disebut dengan kurikulum pendidikan merupakan salah atu alat untuk mencapai tujuan pendidikan, sekaligus merupakan pediman dalam pelaksanaan pengajaran pada semua jenis dan tingkat sekolah, kurikulum mendasarkan dan mencerminkan falsafah sebagai pandangan hidup suatu bangsa. Kearah mana dan bagaimana bentuk kehidupan bangsa itu kelak. Mulai dari kurikulum taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah lanjutan dan perguruan tinggi.
Kurikulum senantiasa bersifat dinamis guna lebih menyesuaikan dengan berbagai perkembangan tersebut dan lebih memantapakn hasil sesuai dengan yang diharapkan. Kurikulum selalu diadakan perbaikan.
Kurikulum ada beberapa pengertian secara etimologis, berasal dari bahasa Yunani, curir berarti “pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu”. Jadi, istilah kurikulum berasdal dari dunia olah raga pada zaman Rumawi Kuno di Yunani, yang mengandung arti suatu jarak ynag ditempuh oleh pelari dari garis start hingga garis finis. Secara tertimologis, ialah semula pengertian kurikulum adalah sejumlah pengtahuan atau mata pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan siswa guna mencapai sesiatu tingkatan atau ijazah. Selanjutnya pengertian kurikulum pun berkembang ahirnya menjadi tugas sekolah. Depdikbud R.I. dalam kurikulum 1975 mengelompokkan komponen-komponen kuri kulum sebagai berikut:
1. komponen tujuan; tujuan pendidikan memegang peran penting dalam pendidiakan, sebab tujuan akan memberiakan arah bagi segala kegiatan pendidikan
2. komponen struktur progam; komponen ini mencakup alokasi waktu yang diberikan kepada bidang setuju setiap minggunya
3. komponen strategi pelaksanaan; pengaturan pelaksanaan kurikulum yang terdiri atas: sistem penyampaian pengajran, pebnilaian belajar,bimbingan penyuluahan, adminitrasi dan supervisi. Penataan keempat aspek diatas diarahkan agar kurikulum dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Tanpa adanya strategi yang tepat.

C. METODE-METODE PEMBELEJARAN
Metodolgi mengajar adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan dengan baik dalam arti tujuan pengajaran tercapai.
Agar tujuan pengajaran tercapai sesuai dengan yang telah dirumuskan oleh pendidik, maka perlu mengetahui, mempelajari beberapa metode mengajar, serta dipraktekkan pada saat mengajar.
Beberapa metode mengajar antara lain:
1. Metode Ceramah
Metode ceramah merupakan metode yang sampai saat ini masih digunanakan guru sampai sekarang dalam dunia pendidikan. Metode ceramah ialah cara penyajian pelajaran yang dilakukan oleh guru dengan penuturan atau penjelasan lesan secara langsung terhadap siswa. Metode ini juga mempunyai kekurangan dan kelebihan.

Kelebihannya antara lain:
 Metode ini murah dan mudah dilakukan oleh guru, hanya bermodalkan suara yan ada guru sudah dapat melaksanakannya
 Materi yang banyak dapat terselesaikan dalam waktu yang singkat, dengan cara merangkum atau dijelaskan yang pokok-pokok.
 Guru dapat menjelaskan dengan menonjolkan bagian-bagian materi yang penting.
 Melalui metode ini guru dapat dengan mudah menguasai kelas
 Organisasi kelas dapat di atur menjadi lebih sederhana




Kekurangannya antara lain:
 Terlalu sering menggunakan metode ini dapat membuat kebiasaan kurang baik, sehingga siswa ingin selalu diceramahi
 Informasi mudah usang atau ketinggalan sehubungan dengan abad peledakan informasi yang sekarang ini
 Apa yang diceamahkan oleh guru adalah yang diingatnya waktu itu, sehingga yang tidak ingan oleh guru, tidak mungkin dijelaskan.
 Metode ini kurang merangsang anak dalam pengembangan kreatifitas dan keterampilan mengemukakan pendapat bagi siswa
 Metode ini dapat menimbulkan verbalisme

2. Metode Tanya Jawab
Metode Tanya jawab ialah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyan yang diebrikan yang harus dijawab, terutama dari guru keda siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru
Metode ini termasuk metode yang tertua dalam dunia pendidikan, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun disekolah. Scrates (469-399), seorang filusuf Yunani, menggunakan metode ini dalam berfilsafatnya. Berdasarkan pengamatan metode ini sering digunakan dalam pendidikan setelah metode ceramah dilakukan.

Kelebihan metode Tanya jawab ialah:
 Pertanyyan yang menarik dapat memusatkan perhatian siswa.
 Merangsang siswa melatih dan mengembangkan daya ingatnya
 Mengembangkan keterampilan dalm mengeluarkan pendapat
 Untuk mengetahui kemampuan berfikir siswa dan keistimewaan dalam mengemukakan pokok-pokok pikiran dalam jawabannya
 Mengetahui sejauh mana pengetahuan dari siswa

kekurangan metode Tanya jawab ialah:
 Siswa sering merasa takut, apalagi guru yang kurang dapat membawa siswa dalam suasana yang tegang dan akrab
 Tidak mudah membuat pertanyaan yang setingkat yang dipahami oleh siswa
 Waktu banyak sering terbuang, terutama siswa yang menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang.
 Guru masih mendominasi proses belajar mengajar. Biasanya guru kurang terbuka, dalam arti ingin jawaban siswa selalu sma dengan jawaban guru

3. Metode Demontrasi
Metode demontrasi ialah cara penyajian pelajarang dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi , atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan. Metode ini baik digunaakn untuk mendapat gambaran yang lebuig jelas tentang hal yang dihubungkan dengan proses mengatur sesuatu, proses membuat sesuatu, proses pekerjaan sesuatu, dll.

Kelebihan metode demontrasi ini antara lain:
 Metode ini dapat membuat menjadi jelas dan kongrit
 Siswa diharapkan lebih mudah dlam memahami apa yang dipelajari
 Proses pengajaran akan lebih menarik
 Melalui metode ini dapat disajikan materi pelajaran yang tidak mungkin atau kurang sesuai dengan menggunakan metode lain

Kekurangannya dari metode demontrasi ini antara lain:
 Metode ini merupakan ketrampilan guru secara khusus, karena tanpa ditunjang dengan hal itu, pelaksanaan demontrasi akan tidak efektif
 Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan baikdemontrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang di samping sering memerlukan waktu yang cukup pangjang, yang mungkin menganbil waktu atau jam pelajaran lain

4. Metode Karyawisata
Metode karyawisata adalah cara penyajian pelajaran dengan membawa siswa mempelajari bahan-bahan (sumber-sumber) belajar di luar kelas. Banyak istilah untuk metode ini, seperti widyawisata, study-tour, dan mungkin ada istilah lain. semua itu tidak jadi masalah, asal dengan maksud yang sama, yaitu membawa siswa keluar dalam rangka mempelajari dahan-bahan (sumber-sumber) belajar yang tersebarn luas diluar kelas atau sekolah dalam kaitannya dengan materi pelajan di sekolah.

Jenis-Jenis Karyawisata
Karyawisata dapat dilakukan dalam berbagai jenis antara lain :

 Karyawisata dalam waktu singkat
Yang dimaksud karyawisata ini adalah dapat dilaksanakan dalam waktu tidak lebih dari satu hari, mungkin dalam sepuluh atau dua puluh menit seperti membawa siswa untuk mempelajari tanaman dikebun sekolah, atau dalam waktu beberapa jam saja seperti mempelajari sejarah di museum yang dapat dilaksanakan dalam satu hari.

 Karyawisata dalam waktu beberapa hari atau waktu panjang
waktu panjang yang dimaksud disini tentunya relative, dapat dilakukan dalam 2-4 hari, 1-2 minggu dan seterusnya. Tentu saja karyawisata ini yang memerlukan waktu yang panjang ini memerlukan perencanaan yang matang, biaya, serta pertimbangan relevansi dan pentingnya objek yang peril dipelajari dalam kunjungan itu.



Kelebihannya dari metode ini antara lain:
 Metode ini menerapkan prinsip pengajan modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran
 Membuat apa yang dipelajari disekolah menjadi lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat
 Lebih merangsang kretifitas anak
 Informasi sebagai bahan pelajan lebih luas dan actual

Kekurangannya dari metode ini antara lain:
 Karya wisata yang memerluakn waktu yang panjag, memerlukan biaya dan fasilitas yangtidak mudah disediakan oleh siswa dan sekolah
 Memerlukan perencanaan dan persiapan yang matang
 Sering kali unsure rekreasi menjadi priorotas dari tujuan utama,sedangkan unsur setudinya terabaikan

5. Metode Penugasan
Metode penugasan adalah cara penyajian bahan pelajaran di mana guru memberiakan tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Seperti tugas membuat makalah,mengadakan latihan, mendemontrasikan sesuatu, dll.

Kelebihan dari metode ini antara lain:
 Metode ini merupakan aplikasi prinsip pengajaran yang modern, atau disebut juga asas “aktivitas” dalam mengajar, yaitu guru dalam mengajar harus merangsang siswa agar melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan sehubungan dengan apa yang dipelajari
 Dengan tugas lebih merangsang untuk belajar lebih banyak
 Metode ini dapat mengembangkan kemandirian siswa yang diperlukan dalam kehidupan kelak
 Metode ini dapat membuat siswa bergairah dalam belajar karena kegiatan-kegiatan belajar dilakukan dedang beragam fariasi sehingga tidak membosankan
 Metode ini dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa
 Metode ini dapat mengembangkan kretifitas siswa

Kekurangan dari metode ini adalah:
 Siswa sulit dikoktrol, apakah siswa mengarjakan tugas sendiri atau orang lain
 Khususnya tugas kelopok, tidak jarang yang aktif haya beberapa dari kelompok saja, sehingga anggota kelompok yang lain tidak ikut berpartisipasi
 Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu siswa
 Sering memberiakn tugas yang variasi sehingga siswa menjadi bosan

6. Metode Pemecahan Masalah
Metode ini merupakan cara penyajian bahan pelajaran dengan menjadikan masalah sebagi titik tolak pembahasan untuk dianalisis dan disintesis dalam usaha mencari pemecahan atau jawabannya oleh siswa. Permasalahan itu dapat dari guru kepada siswa atau dari siswa kepada guru, maupun siswa kepada siswa sendiri, yang kemidian dijadikan permasalahan dan dicari pemecahannya sebagi kegitan-kegiatan belajar siswa. Tentusaja masalah yang digunakan sesuai dengan topic yan sedang dipelajari.
Metode ini sering disebut juga dengan problem solving method, reflektife thinking method, atau scienfic method. Istilah lain yang pada hakekatnya sama, tetapi telah dikembangkan dalam bentuk dan cara berbeda-beda. Metode pemecahan masalah ini diangkat dari kehidupan masyarakat bahwa, dalam kehidupanya, manusia selalu dihadapkan dengan berbagi masalah, hendaknya mengembangkan lebih baik lagi kemampuan siswa dalam memecahkan masalah pada waktu diselenggarakan proses belajar mengaja dengan metode pemecahanmasalah.

Kelebihan dari metode ini antara lain:
 Metode ini dapat membuat pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dengan kehidupan kerja
 Proses belajar mengajar melalui pemecahan masalh dapat membiasakan siswa menghadapi dan memecahkan masalah secara trampil
 Metode ini merangsang pengembangan kemampuan berfikir siswa secara kretif dan menyeluruh

Kelemahan dari metode ini antara lain
 Menentukan masalah yang sesuai dengan kemampuan siswa
 Memerlukan waktu yang tidak sedikit sehingga dapat menyita waktu pelajaran yang lain
 Mengubah kebiasaan siswa belajar dengan mendengarkan dan menerima informasi dari guru menjadi belajar dengan banyak berfikir memecahkan masalah sendiri atau kelompok

7. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran dimana siswa-siswa dihadapkan pada suatu masalah yang dapat berupa pertanyaan atau pertanyaan yang bersifat problematic untuk dibahas dan dipecahkan bersama. Terjadinya diskusi :
a. Jika ada masalah, jika masalah itu timbul jika:
 Ada kesenjangan antara yang diharapkan dan kenyataan
 Apabila hal itu dibiarkan, akan menjadi kerugian
 Menuntut berbagaqi kemungkinanan jawaban sebagai pemecahannya
b. Masalah itu dibahas oleh dua orang atau lebih
c. Berlangsung menurut tata cara tertentu dalam diskusi
Jenis-Jenis Diskusi
a. Diskusi kuliah
Diskusi ini dimulai dengan penyajian yang dikemikakan oleh guru, ahli tertentu dari luar, atau siswa dalam waktu 20-30 menit . kemudian diadakan Tanya jawab dalam rangka pengkajian secara mendalam terhadap masalah itu
b. Diskusi kelas
Diskusi ini bersifat formal, pimpinan diskusi selain guru juga bisa salah satu siswa.
c. Dikusi kelompok kecil
Diskusi ini terdiri dari 5-7 siswa, kemudian guru memberikan permasalahan kepada setiap kelompok, kemidian satiap kelompok membahas permasalahan itu.
d. Dll.

Kelebihan dalam menggunakan metode ini antara lain:
 Merangsang kretivitas siswa melalui ide, gagasan, prakarsa, dan terobosan baru dalam pemecahan suatu masalah
 Cakrawala berfikir semakin luas
 Ketrrampilan menyakinkan pendapat, mempertahankan pendapat, menghargai dan menerima pendapat dari orang lain. Serta sifat demolratis dapat dibina melalui diskusi
 Hasil masalah adalah hasil keputusan bersama dan menjadi tanggung jawab bersama

Kelemahan metode ini antara lain:
 Menentukan tingkat masalah yang sesuai dengan kemampuan siswa sangatlah sulit
 Sering kali pembicarran hanya diborong dua atau tiga siswa yang sudah ter biasa dengan diskusi
 Membutuhkan waktu yang tidak sedikit sehingga waktu yang ditentukan bisa melebih yang direncanakan
8. Metode Simulasi
Metode ini berasal dari kata simulate yang berarti pura-pura atau berbuat seolah-olah, atau simulation yang berarti yang berarti tiruan atau perbuatan yang hanya berpura-pura saja. Metode ini dalam pengajaran adalah cara penyajian pelajaran yang menggunakan situasi tiruan atau berpura-pura dalam proses belajar untuk memperoleh suatu pemahaman tentamg hakekat suatu konsep, prinsip atau ketrampilan tertentu.

Jenis-jenis simulasi
a. Sosiodrama
Permainan peranan yang dilakukan betitik tolak dari permasalahan social, permasalahan yang menyangkut antara hubungan manusia seperti npergaulan yang nakal. Gambaran kehidupan yang tidak lurus, dan yang lainnya
b. Psiko Drama
Adalah drama yang betitik tolak dari permasalahan yang lebih menyangkut psikologis manusia atau dalam hubungan antamanusia, seperti situasi keluarga ynag sedih karena salah satu orang tuanya meninggal dunia
c. Permainan Simulasi
Permainan ini hamper menyerupai dengan demontrasi. Tapi yang diciptakan adalah situasi tiruan atau ada unsur yang bukan sebenarnya, seperti sepak bola, catur.
d. Permainan Peranan
Adalah metode simulasi yang betitik tolak dari permasalahan yang berhubungan dengan tujuan untuk mengkreasi kembali peristiwa-peristiwa sejarah masa lalu.
e. Peer Teaching
Termasuk metode simulasi yang digunakan guru dalam memberikan pengalaman mengajar bagi siswa calon guru. Dengan tujuan agar dengan pengalaman mengajar tiruan ini, yang dilakukan sesama teman sendiri secara bergiliran.


Kelebihan metode ini antara lain:
 Memupuk daya cipta, sebab simulasi dilakukan sesuai dengan kreasi siswa masing-masing dalam membawakan peranannya
 Memupuk keberanian dan kemantapan penampilan siswa di depan orang banyak
 Memperkaya pengetahuan, sikap, dan ketrampilan serta pengalaman tidak langsung, yang diperlukan dalam menghadapi berbagai situasi social yang problematic
 Melalui diskusi yang dilakukan setelah dilaksanakan suatu similasi, siswa belajr mengahargai dan menerima pendapat orang lain

Kekurangan dari metode ini antara lain:
 Tidak jarang simulasi sebagai alat hiburan, tapi sering kali fungsi sebagai alat belajar terabaikan
 Simulasi memerlukan pengelompokan siswa yang fleksibel, serta ruang dan fasilitas yang tidak selalu tersedia dengan baik
 Factor emosional seperti rasa malu, ragu-ragu, atau takut, akan memengaruhi siswa dalam melakukan similasi
 Similasi menuntut imajenasi siswa dan guru yang memadai

9. Metode Eksperimen
Metode ini adalah penyajian pelajaran dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajari. dalam proses belajar mengajar dengan metode percobaan ini siswa diberi kesempatan untuk terjun langsung dalam melakukan proses , mengikuti petunjuk proses, mengamati suatu obyek, menganalisa, membuktikan, dan menarik kesimpulan sendiri tentang suatu obyek, keadaan, atau proses sesuatu.



Kelebihan metode eksperimen antara lain:
 Metode ini didukung oleh asas-asas didaktik modern, antara lain:
1. Siswa belajar dengan mengalami atau mengamati sendiri suatu proses atau kejadian
2. Siswa terhindar jauh dari verbalisme
3. Memprkaya pengalaman dengan hal-hal yang bersifat objektif dan realistis
4. Mengembangkan sikap berfikir ilmiah
5. Hasil belajar akan terjadi dalam bentuk retensi (tahan lama diingat) dan internalisasi
 Hasil-hasil percobaan yang berharga yang ditemukan dari metode ini dapat memfaatkan alam yang kaya ini untuk kemakmuran manusia.
 Metode ini dapat membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri atau daripada hanya menerima kata guru atau buku.

Kekurangan metode eksperimen antara lain:
Selain kelebihan tersebut, metode percobaan mengandung kelemahan sebagai berikut:
 Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang sains dan teknologi
 Pelaksanaan metode ini sering memerlukan sebagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan murah.
 Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada factor-faktor tertentu yang berada diluar jangkauan kemampuan atau pengendalian.





10. Metode Penemuan (Discovery-Inquiri)
Metode ini adalah Cara penyajian pelajaran yang banyak melibatkan siswa dalamproses-proses mental dalam rangka penemuannya.
Salah satu metode mengajar yang akhir-akhir ini banyak digunakan di sekolah-sekolah yang sudah maju adalah metode discovery, hal itu disebabkan karena metode discovery ini: (a) Merupakan suatu cara untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif, (b) Dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan, tidak akan mudah dilupakan siswa, (c) Pengertian yang ditemukan sendiri merupakan pengertian yang betul-betul dikuasai dan mudah digunakan atau ditransfer dalam situasi lain, (d) Dengan menggunakan strategi penemuan, anak belajar menguasai salah satu metode ilmiah yang akan dapat dikembangkannya sendiri, (e) dengan metode penemuan ini juga, anak belajar berfikir analisis dan mencoba memecahkan probem yang dihadapi sendiri, kebiasaan ini akan ditransfer dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian diharapkan metode discovery ini lebih dikenal dan digunakan di dalam berbagai kesempatan proses belajar mengajar yang memungkinkan.
Metode Discovery menurut Suryosubroto (2002:192) diartikan sebagai suatu prosedur mengajar yang mementingkan pengajaran perseorangan, manipulasi obyek dan lain-lain, sebelum sampai kepada generalisasi.
Metode Discovery merupakan komponen dari praktek pendidikan yang meliputi metode mengajar yang memajukan cara belajar aktif, beroreientasi pada proses, mengarahkan sendiri, mencari sendiri dan reflektif. Menurut Encyclopedia of Educational Research, penemuan merupakan suatu strategi yang unik dapat diberi bentuk oleh guru dalam berbagai cara, termasuk mengajarkan ketrampilan menyelidiki dan memecahkan masalah sebagai alat bagi siswa untuk mencapai tujuan pendidikannya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode discovery adalah suatu metode dimana dalam proses belajar mengajar guru memperkenankan siswa-siswanya menemukan sendiri informasi yang secara tradisional biasa diberitahukan atau diceramahkan saja.
Suryosubroto (2002:193) mengutip pendapat Sund (1975) bahwa discovery adalah proses mental dimana siswa mengasimilasi sesuatu konsep atau sesuatu prinsip. Proses mental tersebut misalnya mengamati, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan, dan sebagainya.

Kelebihan metode ini antara lain:
 Siswa akan menerti konsep-konsep dasar dan ide-ide lebih baik
 Membantu dalam menggunakan ingatan dan dalam transfer kepada situasi-situasi proses belajar yang baru
 Mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri
 Mendorong siswa untuk berikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya sendiri
 Memberikan kepuasan yang bersifat intrinsic
 Situasi proses belajar lebih merangsang

Kekurangan dari metode ini antara lain:
 Memerlukan perubahan kebiasaan yang tidak cara belajar siswa yang menerima informasi dari guru secara apa adanya, kalu tidak ada guru tidak belajar, kea rah membiasakan belajar mandiri dan kelompok dengan mencari dan mengolah informasi sendiri. Mengubah kebiasaan bukanlah sustu hal yang mudah, apa lagi kebiasaan bertahun-tahun telah dilakukan
 Metode ini dalam pelaksanaannya memerlukan penyediaan berbagaisumber belajar dan fasilitas yang memadai (seperti bidang study IPA) yang tidak selalu mudah di sediakan
 Pemecahan masalah mungkin saja dapat bersifat mekanisme, formalitas, dan membosankan. Apalagi hal ini terjadi, maka pemecahan masalah seperti ini tidak menjamin penemuan yang penuh arti




Macam-Macam Metode Discovery-Inquiri
 Guided Discovery-Inquiri, sebagian besar perencanaan ini dibuat oleh guru, selain itu guru menyediakan kesepatan bimbingan atau petunjuk yang cukup luas kepada siswa. Dalam hal ini siswa tidak dituntut untuk merumuskan suatu problema, sementara petunjuk yang sudah cukup luas tentang bagasimana menyusun dan mencacat diberikan oleh guru
 Modified Discovery-Inquiri, dalam metode ini guru hanya memberikan problema, serta menyediakan bahan atau alat yang diperlukan, kemudian siswa disuruh untuk memecahkannya melalui pengamatan, dan melalui prosedur penelitian untuk mendapatkan jawabannya
 Free Inquiry, kegiatan ini dilakukan seyelah siswa mempelajari dan mengerti bagaimana memecahkan suatu problema dan telah memperoleh pengetahuan yang cukup tentang dbidang studi tertentu serta telah melakukan Modified Discovery-Inquiri.
 Invitation into Inquiry, siswa dilibatkan dalam proses pemecahan problema bagaimana cara-cara yang lazim diikuti oleh scientist . Suatu undanagn (invitation) memberiakn suatu problema kepada siswa, dan melalui pertanyaan masalah yang telah direncanakan dengan hati-hati mengundang siswa untuk melakukan beberapa kegiatan atau kalau mungkin.
 Invitation Role Approach,
Invitation Role Approach (I.R.A) merupaka peruses kegiatan belajar yang melibatkan siswa dalam tim-tim yang terdiri dari empat anggota untuk memecahkan Invitation into Inquiry. Dan tim tersebut diberi tugas suatu peranan yang berbeda-beda, sebagi coordinator tim, penasehat teknis, pencatat data, dan evaluator proses.

BAB X
LINGKUNGAN PENDIDIKAN

A. Penertian lingkungan pendidikan dan ruang lingkup pendidikan
Lingkungna pendidikan adalah lingkungan yang terlibat atau yang terlibat dalam pendidikan. Lingkungan pendidikan meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, serta lingkungan masyarakat. Lebih lanjutnya say akan membahasnya.
1. Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang pertama kali memberi pendidikan dan yang paling utama. Keluarga mempunyai pengaruh yang sangat kuwat dalam perkembangan kepribadian anak, karena kehidupan anak lebih banyak dihabiskan dalam lingkungan keluarga. Untuk mengoptimalkan kemampuan anak dan kepribadian anak. Keluarga harus menciptakan suasana yang edukatif sejak sedini mungkin. Suasana edukatif yang dimaksud adalah orang tua harus menciptakan pola hidup dan tata pergaulan dalam keluarga denagn baik sejak anak masih di dalam kandungan.
Keluarga sangat penting dalam pendidikan sang anak serta besar tanggung jawabnya dalam dunia pendidikan. Tanggung jawab yang harus dilakukan orang tua adalah :
 memelihara dan membesarkannya
Tanggung jawab ini adalah dorongan alami seperti, makan, dan perawatan agar dapat hidup berkelanjutan.
 melindungi dan menjamin kesehatannya
orang tua juga bertanggungjawab terhadap keselamatan anak, termasuk kesehatan anak, baik secara jasmani dan rohani


 mendidik dengan berbagai ilmu
orang tua harus membekali anak dengan dengan ilmu pengetahuan, krampilan yang berguna dalam kehidupan kelak, serta sudah siap untuk menghadapi masyarakat denagn mandiri, manfaat bagi kehidupan sosial, agama, bangsanya.
 membahagiakan kehidupan anak
kebahagian anak telah menjadi kebahagiaan dari orang tua. Oleh sebab itu orang tua harus senantiasa mengupayakan kebahagiaan sang anak dalam memenihi kebituhan perkembangan usianya, yang diiringi denagn pendidikan agama, akhlak yang baik
2. lingkungan sekolah
sekolah adalah lembaga pendidikan yang secara resmi menyelenggarakan kegiatan pembelajaran secara sistematis, berencana, sengaja, da terarah, yang dilakukan oleh para pendidikan yang profesional denagn progam yang dituangkan kedalam kurikulum tertentu dan di ikuti oleh peserta didik pada setiap jenjang tertentu, mulai dari tingkat Kanak-Kanak (TK) sampai Pendidikan Tinggi (PT) . Tanggung jawab pendidikan anak seutuhnya adalah keluarga. Sekolah hanya meneruskan dan mengembangkan pendidikan yang telah diperoleh dilingkungan keluarga.
` Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai tanggungjawab yang besar terhadap proses berlangsungnya pendidikan, janggung jawab itu dibagi menjadi tiga katagori diantaranya:
 tanggung jawab formal. Berdasarkan fungsinya, lembaga pendidikan bertugas untuk menciptakan tujuan pendidikan berdasarkan undang-undang yang berlaku.

 Tanggung jawab keilmuan, berdasarkan bentuk, isi, dan tujuan, serja jenjang pendidikan yangd ipercayakan kepadanya oleh masyarakat.
 Tanggung jawab fungsional. Tanggung jawab diterima sebagai pengelolan fungsional dalam melaksanakan pendidikan oleh pendidik yang pelaksanaannya berdasarkan kurikulum.

3. Lingkungan Masyarakat
Dalam kontek pendidikan masyarakat diartikan sebagai sekumpulan orang yang berbagai ragam kualitas diri dari yang tidak berpendidikan sampai yang berpendidikan tinggi.anggota masyarakar yang terdiri dari, berbagai ragam pendidikan, profesi, keahlian, suku bangsa, kebudayaan, agama, maupun lapisan sosial sehingga menjadi masyarakat yang majemuk.
Ditinmjau dari lingkungan pendidikan, masyarakat disebut sebagai pendidkan nonformal yang memberikan pendidikan secara sengaja danberencana kepada seluruh anggotanya, tetapi tidak sistematis. Tujuan masyarakat itu sendiri yang berorientasi pada pencapaian kesejahteraan sosial, jasmani, rohani, dan juga mental-spiritual.
Pendidikan di masyarakat adalah orang dewasa yan bertanggung jawab terhadap kedewasaan warga lainnya yang melalui sosialisasi lanjutan. Masyarakat melanjutkan pendidikan yang telah didapat dari liongkungan sekolah dengan jangkauan atau lingkup yang lebih luas tentunya.
Secara fungsional da struktural, mereka bertanggung jawab terhadap prilaku warga dilingkungan masing-masing. Secara konepsional, tanggung jawab tanggung jawab yangdi bebankan kepada mereka berupa pengawasan dalam kontek ini merupakan tugas mengawasijalannya nilai sosial budaya, aturan sosial, dan aturan agama. Sedangkan penyuluhan bertugas menyalurkan inspirasi supaya dapat hidup bahagia, sejahtera, aman, serta berintegrasi dengan kebijakan pemerintah, pembinaan dan peningkatan kualitas anggotanya adalah membina dan meningkatkan mutu kualitas warga dengan mengadakankegiatang yang dapat menunjuang terwujudnya keluarga bahagia dan sejahtera.

BAB XI
PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT

A. Pengertian Pendidikan Sepanjang Hayat
Pendidikan seumur hidup adalah suatu konsep, suatu idea. Gagasan pokok dalam konsep ini adalh bahwa pandidikan bahwa pendidikan tidak haya berlangsung selama seorang belajar dalam pendidikan di lembaga pendidikan formal, bahwa seseorang masih bisa belajar setelah selesai pada pendidikan formal. Dan karena pendidikan ini semua kegiatan-kegiatan diselenggarakan di luar pendidika formal, sering juga pendidikan ini disebut sebagai pendidikan non-formal. Tujuan dari pendidikan ini culture-bound yaitu terikat lingkungan kultur. Pada mulanya pendidikan ini bersifat individual, yaitu untuk memperkaya pengetahuan dalam kehidupan rohani atau dalam kehidupan intelektual seseorang, dengan terus menerus belajar maka seseoarang akan dapat memperbaharui pengetahuannya secara terus-menerus.
Pada taraf selanjudnya pendidikan ini mengembangkan tujuannya menjadi bersifat sosial. Mulai disadari, bahwa pendidikan ini tidak hanya menguntungkan perorangan saja tetapi juga menguntungkan bagi masyaakat keseluruhan. Suatu masyarakat dengan kegiatan pendidika seumur hidup yang intensif dan ekstensif akan lebih mudah membangun dirinya daripada masyarakt yang tidak mengembangkan kebiasaan untuk belajar terus menerus.
Konsepsi pendidikan seumur hidup (lifelong education) mulai di-masyarakatkan melalui kebijaksanaan Negara (Ketetapan MPR No. IV/MPR/1973 jo Ketetapan MPR No.IV/MPR/1978, tentang GBHN) yang menetapkan prinsip-prinsip pembangunan nasional ( Pembangunan bangsa dan watak bangsa) , antara lain :
Arah Pembangunan Jangka Panjang
“Pembangunan Nasional dilaksanakan di dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia”.
Dalam Bab IV Bagian Pendidikan, GBHN menetapkan :
1. Pendidikan belangsung seumur hidup dan dilaksanakan didalam lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat. Karena itu pendidikan adalah tanggungjawab bersama antara keluarga,masyarakat dan pemerintah”.
Berdasrkan ketentuan mendasar ini,kebijaksanaan Negara kita menetapkan prinsip-prinsip :

 Pembangunan bangsa dan watak bangsa dimulai dengan membangun subyek manusia Indonesia seutuhnya, sbagai perwujudan manusia pancasila.Tipe kepribadian ideal ini menjadi cita-cita pembanngunan bangsa dan watak bangsa yang menjadi tanggung jawab seluruh lembaga Negara, bahkan tanggung jawab semua warga Negara untuk mewujudkannya.
 Pembangunan manusia Indonesia seutuhnya secara khusus merupakan tanggungjawab lembaga dan usaha pendidikan nasional untuk mewujudkan melalui lembaga-lembaga pendidikan. Karena itu konsepsi manusia Indonesia seutuhnya ini merupakan konsepsi dasar tujuan pendidikan nasional Indonesia.

Prinsip-prinsip dasar yang terkandung dalam dicantum ini cukup mendasar dan luas, yakni meliputi asas-asas :
1) Asas pendidikan seumur hidup; berlangsung seumur hidup, sehingga peranan subyek manusia untuk mendidik dan mengembangkan dirisendiri secara wajar merupakan kewajiban kodrati manusia
2) Lembaga pelaksana dan wahana pendidikan meliputi:
 Dalam lingkungan rumah tangga (keluarga), sebagai unit masyarakat pertama dan utama;
 Dalam lingkungan sekoalah, sebagai lembaga pendidikan formal dan
 Dalam lingkungan masyarakat sebagai lembaga dan lingkungan pendidikan non-formal, sebagai wujud kehidupan yang wajar

3) Lembaga penanggungjawab pendidikan mencakup kewajiban dan kerja sam ketiga lembaga yang wajar dalam kehidupan,yaitu :
a. lembaga kelurga (orangtua).
b. Lembaga sekolah : lembaga pendidikan formal;
c. Lembaga masyarakat sebagai keseluruhan tata kehidupan dalam Negara baik perseorangan maupun kolektif




















BAB XII
SISTEM-SISTEM PENDIDIKAN NASIOANAL

A. Pengertian Sistem-Sistem Pendidikan Nasioanal
sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen atau elemen-elemen atau unsure-unsur sebagai sumber-sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur, tidak sekedar acak yang saling membantu untuk mencapai suatu hasil (product). Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1984/1985) sistem mempunyai ciri-ciri antara lain, (tujuan, fungsi-fungsi, komponen-komponen, interaksi, penggabungan yang menimbulkan jalinan perpaduan, proses transformasi, umpan balik untuk koreksi dan daerah batasan/ lingkungan). Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Usaha tersebut mencakup 3 materi yakni: masuk, proses, dan hasil.
Masuk sediri yang di maksud disini adalah para peserta didik yang membawa keinginan, harapan, serta bakat yang mereka miliki. Proses di sini adalah para pendidik yang berwawasan yang luas sehingga diharapkan dapat memdidik dan mengajar sehingga tercapai apa tujuannya, kurikulum, dengan adanya kurikulum diharapka semua tujuan yang ingin dicapai dapat terwujud dengan sempurna. gedung sekolah atau fasilitas, buku, serta metode mengajar. Sedangkan hasil belajar adalah ilmu pengetahuan, bakat yang telah diasah, prilaku, ketrampilan.
Pendidikan nasional adalah pendidikan nasional ialah suatu usaha untuk membimbing para warga negara Indonesia menjadi pancasila, yang berpribadi, berdasarkan akan ketuhanan berkesadaran masyarakat dan mampu membudayakan alam sekitar. Serta pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang berpakar pada nilai-nilaiagama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntunan perubahan zaman
Sistem pendidikkan nasional adalah satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu dengan lainnya untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional pendidikan Indonesia mempunyai tujuan yang jelas, yang telah tercantum dalam pembahasan sebelumnya. Sehingga proses pelaksanaan pendidikan di Indonesia berdasarkan tujuan pendidikan. Serta terwujudnya warga Indonesia yang utuh yng memiliki antara lain:
1. Potensi manusia meliputi: panca indra yang sehat, pikiran dan daya penalaran yang kuat, perasaan yang halus, sesuai dengan etika dan indah, kehendak atau cita-cita yang kuat dan tulus daya cipta yang kaya/ kreativitas, amal dalam kehidupan, budi nurani yang luhur.
2. Sikap dasar yang menjadi pembinaan manusia Indonesia yang seutuhnya, antara lain: sikap hidup sehat, sikap hidup hemat, sikap hidup cermat, rajin, disiplin, berani dan berilmu, serta tanggungjawab yang besar,
3. Wawasan dasar manusia Indonesia yang seutuhnya sehingga seimbang antara potensi, kebutuhan dan nilai jasmani dengan rohani yang dimiliki dalam kepribadian manusia sendiri, kehidupan individualisme dengan kemasyarakatan, kehidupan dunia dan akhirat dengan tata nilai religius yang diyakininya, sadar bahwa manusia sekarang adalah pewaris cita-cita pendahulunya dan Pembina masa depan, subjek manusia dan alam lingkungan hidup.


DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen Fip-Ikip Malang, Pengantar Dasar-Dasar Kependidikan UsahaNasional. Surabaya.
Barnadib sutari imam. pengantar ilmu pendidikan sistematis.1988.
Buchori, mochtar. Yogyakarta. PT Tiara Wacana yogya bekerja sama dengan IKIP Muhammadiyah Jakarta Press. 1994.
Mudyaharjo. Reja. filsafat ilmu pendidikan. Bandung. PT REMAJA ROSDAKARYA. 2002.
Rusyan A. Tabrani. Ilmu Pendidikan. Bandung. REMADJA KARYA OFFSET. 1989.
Indar. Djumberansyah. Filsafat Pendidikan. KARYA ABDITAMA. Surabaya. 1994.
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.
Drs. M. Ngalim Purwanto, Mp. Ilmu pendidikan teoritis dan praktis. Bandung. Remaja Rosdakarya. 1994
Suwarno, Wiji. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jogyakarta. AR-RUZZMEDIA. 2006







LAMPIRAN